√ 9+ Jenis Tembang Jawa Beserta Pengertian dan Contohnya

Jenis tembang Jawa – Suku Jawa merupakan suku yang kaya dengan berbagai kesenian dan kebudayaan. Salah satu kesenian yang terkenal adalah kesenian nembang. Nembang dalam bahasa Indonesia berarti menyanyi.

Dalam menyanyi suku Jawa sejak zaman dulu telah menciptakan lagu lagu mereka sendiri. Lagu tersebut disebut sebagai tembang atau sekar.

Seiring berjalannya waktu ada banyak sekali jenis tembang Jawa yang muncul. Dan setiap tembang mempunyai ciri dan fungsinya masing masing.

Nah, agar lebih jelas, yuk simak ulasan tentang jenis tembang Jawa beserta pengertian tembang dan contoh tembang di bawah ini.

Pengertian Tembang

Sebelum membahas jenis tembang, ada baiknya kita pahami dulu secara lebih detail apa itu ‘tembang’.

Menurut Prawiradisastra (1991), tembang adalah seni suara yang dibangun dari bermacam-macam laras dan nada sebagai bahannya. Sedangkan menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, tembang merupakan lirik/sajak yang mempunyai irama nada sehingga di dalam Bahasa Indonesia disamakan atau disebut dengan lagu.

Tembang Jawa ini disebut juga dengan sekar.

Sebuah tembang akan terikat oleh beberapa aturan atau paugeran. Ada tiga aturan yang ada yaitu:

  • guru gatra,
  • guru wilangan,
  • guru lagu.

Sebenarnya masih ada dua lagi yaitu cakepan (lirik) dan titi laras, namun dua paugeran ini jarang ditanyakan dalam ujian.

Berbagai jenis tembang Jawa ini kesemuanya memiliki makna dan fungsi sendiri-sendiri sehingga tidak bisa sembarangan dalam menyanyikan-nya.

Jenis Jenis Tembang Jawa

Secara umum jenis tembang Jawa dibagi menjadi tiga yaitu:

  • Tembang dolanan
  • Tembang klasik
  • Tembang campursari.

Berikut penjelasannya:

Tembang Dolanan

Jenis tembang Jawa yang pertama adalah tembang dolanan.

Tembang dolanan ialah tembang/ lelagon yang dinyanyikan oleh kanak- kanak. Umumnya dilagukan dikala bulan purnama sebagai hiburan. Biasanya lelagon tersebut diiringi dengan tarian yang cocok dengan arti tembang tersebut.

RECOMMEND :  √ Pariwara Basa Jawa: Pangerten, Jenis lan Tuladha

Berbeda dengan tembang tembang lain, tembang dolanan tidak terikat oleh aturan- aturan tertentu. Tembang dolanan disajikan dengan iringan musik gamelan, baik laras slendro atau pun pelog yang cocok dengan nadanya.

Tembang dolanan memiliki dua bentuk:

Tembang Dolanan Gagrag Lawas

Pengertian Tembang Jenis Jenis Tembang Jawa Tembang Dolanan Tembang Dolanan Gagrag Lawas Tembang Dolanan Gagrag Anyar Tembang Klasik Tembang Gedhe atau Sekar Ageng Tembang Tengahan atau Sekar Tengahan Tembang Alit/ Sekar Alit Tembang Jawa Campursari

Tembang dolanan gagrag lawas ialah bentuk tembang dolanan yang bisa jadi tidak jelas nama pengarangnya ataupun NN.

Sifatnya klasik, serta arti lagunya susah untuk ditebak. Jenis tembang ini diciptakan telah lama sekali (saat sebelum tahun 1900-an).

Contoh tembang dolanan gagrag lawas:

  • Gundul Gundul Pacul
  • Pendhisil
  • Wajibe Dadi Murid
  • Jaranan
  • Lir- Ilir
  • Cublak- cublak suweng
  • Aku Duwe Pitik
  • Sinten Numpak Sepur
  • Menthog– Menthog, dsb.

Tembang Dolanan Gagrag Anyar

Tembang dolanan gagrag anyar ialah tembang dolanan yang bersifat baru, gampang ditebak arti lagunya, serta nama pengarangnya jelas.

Kebalikan dari tembang dolanan gagrag lawas yang diciptakan sangat lama, tembang dolanan gagrak anyar baru diciptakan akhir akhir ini yaitu pada tahun sehabis 1900-an.

Contoh tembang dolanan gagrag anyar:

  • (Karya Ki Narto Sabdo) Gugur Gunung, Lumbung Desa, Tahu- tahu Tempe, Jamu Jawa, Gula Klapa.
  • (Karya Ki Anom Suroto) Solo Berseri serta Mas Sopir.
  • (Karya Sarwanto, S. Kar) Wonogiri Sukses, dsb.

Tembang Klasik

Pengertian Tembang Jenis Jenis Tembang Jawa Tembang Dolanan Tembang Dolanan Gagrag Lawas Tembang Dolanan Gagrag Anyar Tembang Klasik Tembang Gedhe atau Sekar Ageng Tembang Tengahan atau Sekar Tengahan Tembang Alit/ Sekar Alit Tembang Jawa Campursari
Pasberita.com

Jenis tembang Jawa klasik muncul pada masa kerajaan tepatnya saat berakhirnya masa kekuasaan Majapahit dan dimulainya pengaruh Wali Sanga (Jawa Tengah), sedangkan untuk daerah JawaTimur dan Bali tembang klasik sudah dikenal sejak sebelum kedatangan agama Islam.

Pada perjalanannya tembang klasik dibagi menjadi tiga kelas:

Tembang Gedhe atau Sekar Ageng

Tembang gedhe atau sekar ageng adalah jenis tembang Jawa yasan yang memiliki aturan lebih ketat terkait dengan lampah, seperti kesamaan jumlah suku kata di dalam tiap baris.

RECOMMEND :  √75+ Contoh Wangsalan Beserta Jenis dan Penjelasannya

Contoh tembang gedhe seperti:

  • Citramengeng,
  • Kusumastuti,
  • Mintajiwa,
  • Pamularsih.
  • Patralalita
  • Bramara Wilastita
  • Kusuma Wicitra
  • Maduretna
  • Prawira Lalita

Tembang Tengahan atau Sekar Tengahan

Tembang tengahan sebenarnya juga merupakan jenis tembang macapat namun lebih populer. Tembang tengahan terikat dengan guru wilangan dan guru gatra.

Buku buku yang bercerita menggunakan tembang tengahan disebut sebagai kidung, contohnya seperti kidung Ranggalawe, kidung Sundhayana dan lain sebagainya.

Contoh tembang tengahan yaitu:
• Balabak
• Wirangrong
• Jurudemung
• Girisa

Tembang Alit/ Sekar Alit

Pengertian Tembang Jenis Jenis Tembang Jawa Tembang Dolanan Tembang Dolanan Gagrag Lawas Tembang Dolanan Gagrag Anyar Tembang Klasik Tembang Gedhe atau Sekar Ageng Tembang Tengahan atau Sekar Tengahan Tembang Alit/ Sekar Alit Tembang Jawa Campursari

Tembang alit populer dengan sebutan tembang macapat. Tembang ini yang biasa dipelajari di sekolah-sekolah.

Tembang macapat terpaku dengan tiga aturan atau paugeran yaitu: guru gatra, guru wilangan dan guru lagu.

Tembang macapat menceritakan perjalanan hidup manusia dari mulai dalam kandungan ibu sampai meninggal.

Berikut ini urutan tembang macapat:

Tembang Jawa Campursari

Pengertian Tembang Jenis Jenis Tembang Jawa Tembang Dolanan Tembang Dolanan Gagrag Lawas Tembang Dolanan Gagrag Anyar Tembang Klasik Tembang Gedhe atau Sekar Ageng Tembang Tengahan atau Sekar Tengahan Tembang Alit/ Sekar Alit Tembang Jawa Campursari

Jenis tembang Jawa yang terakhir adalah tembang campursari.

Akhir akhir ini tembang Jawa campursari sedang naik daun dan digandrungi banyak orang, bahkan oleh orang di luar Jawa. Nah sebenarnya apa sih yang disebut dengan tembang campursari?

Tembang campursari atau tembang jawa modern merupakan campuran antara tembang Jawa dolanan namun diiringi oleh seperangkat alat musik modern. Di dalamnya tidak ada aturan yang ketat baik dalam syair maupun iringannya. Temanya juga sangat bebas dan seringkali masalah percintaan.

Ada seorang seniman tembang dari Solo bernama Didi Kempot yang sangat populer dan telah menciptakan banyak sekali tembang yang bagus.

Contoh judul lagu campursari yang populer yaitu:

  • Didi Kempot – Sewu Kutho
  • Tanjung Mas Ninggal Janji – Didi Kempot
  • Prawan Kalimantan 
  • Cucak Rowo
  • Cidro – Didi Kempot
  • Cidro – Lilin Herlina
  • Jambu Alas
  • Alun-alun nganjuk
  • Pacobaning Urip
  • Stasiun Balapan
  • Layang Kangen
RECOMMEND :  √35 Contoh Ukara Sambawa: (Pangarep, Umpama lan Senadyan)

Tembang campursari di atas masih sering diputar dalam radio radio lokal dengan berbagai versi cover.

Nah, itulah dia jenis jenis tembang Jawa beserta pengertian dan contohnya secara lengkap.

Jika kamu suka artikel tentang jenis tembang Jawa ini, jangan lupa untuk share ke teman kamu dan sama sama kita bagi ilmu pengetahuan. Jangan lupa juga tinggalkan jejak komentar di bawah.

Terimakasih, semoga bermanfaat.

Artikel ini terkait:

jenis tembang jawa
jenis tembang bahasa jawa
sebutna jenis tembang jawa
jenis tembang jawa mocopat
jenis tembang jawa palaran
jenis tembang jawa dan contohnya
jenis tembang jawa lan tuladhane

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *