√15 Self Sustaining Home Konsep Modern untuk Dipelajari

Self Sustaining Home Konsep Modern untuk Dipelajari

Self Sustaining Home Konsep Modern untuk Dipelajari
Self Sustaining Home Konsep Modern untuk Dipelajari

Memiliki self sustaining home menurut banyak pakar merupakan salah satu solusi untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Namun apakah konsep seperti ini memang sebuah solusi terhadap pemeliharaan lingkungan.

Banyak orang sekarang sudah mulai sadar dengan berbahayanya pencemaran dan perusakan lingkungan. Namun hanya segelintir orang mengetahui bagaimana langkah efektif mengurangi dampak tersebut.

Sehingga dengan adanya konsep rumah ramah lingkungan tentu saja langsung menjadi sebuah primadona. Namun tunggu dulu, kita perlu mengetahui berbagai aspek sebelum terjun dalam dunia tersebut.

Terutama dalam aspek ekonomi dimana menjaga lingkungan tentu saja perlu melihat aspek finansial. Ketika prosesnya terlalu mahal dan menguras sumber daya tentu saja ini tidak efektif dilakukan.

Sehingga para pecinta lingkungan sekalian bisa turut serta menjaga kelestarian tanpa harus membakar isi dompet. Karena sekarang banyak gimmick campaign dilakukan untuk melestarikan lingkungan.

Namun pada kenyataannya justru akan menghabiskan uang Anda dan hanya menjadi sebuah prestige gimmick semata. Oleh karena itu self sustaining home kami akan membedah secara fair antara sisi baik dan buruknya.

Sehingga nanti Anda bisa memutuskan sendiri apakah langkah seperti ini merupakan opsi tepat atau justru membuang biaya. Jadi kedepan bisa dilakukan secara optimal dan tentu berdampak positif pada konservasi lingkungan.

Apa Itu Self Sustaining Home

Pada dasarnya ini adalah sebuah konsep dimana sebuah hunian tidak membutuhkan grid listrik dari negara. Kemudian beberapa kebutuhan pokok seperti air dan tenaga utama bisa diproduksi sendiri.

Secara logika hal seperti ini self sustaining home dapat dilakukan oleh siapa saja bahkan sekarang Anda dapat menerapkannya. Langkah paling mudah tentu saja dengan membeli set panel surya plus baterai sebagai tenaga utama.

Kemudian untuk masalah air di Indonesia sangat sering sebuah rumah sudah memiliki sumur sendiri. Sehingga ini tidak menjadi permasalahan pelik untuk dipecahkan dalam pembuatan hunian mandiri.

Jika air tidak menjadi problematika lalu apa masalah utama dihadapi oleh pemilik. Tentu saja adalah konsumsi listrik dari rumah itu sendiri, apakah grid menggunakan panel surya efektif atau tidak.

RECOMMEND :  √15 Sistem Pengolahan Limbah Rumahan yang Perlu Dipelajari

Ketika kita lihat secara luas ada self sustaining home berbagai macam spesifikasi panel surya yang bisa dipakai. Hal ini tentu bisa mengatasi masalah ketersediaan tenaga pada hunian tersebut selama waktu tertentu.

Kemudian dari sustainability tersebut perlu kita hitung apakah pembelian panel dan baterai lebih murah dibandingkan listrik negara. Konsep off grid seperti ini sebenarnya belum banyak dipahami masyarakat dalam negeri.

Kebanyakan pengembang hanya menjadikannya sebagai sebuah gimmick agar propertinya laku terjual. Sehingga konsumen sendiri pada dasarnya tidak memiliki profit leverage dari melakukan konservasi tersebut.

Disini kita bisa melihat justru banyak pembakaran biaya dalam sektor tenaga tanpa gain yang jelas. Padahal konsep seperti itu berbanding terbalik dengan sistem sustainable house yang murah dan hijau.

Berapa Banyak Biaya Membuat Rumah Ramah Lingkungan

Kita tidak perlu mengalokasikan dana khusus untuk membuat rumah ramah lingkungan. Rumah yang sekarang Anda tinggali dapat dikonversi menjadi ramah lingkungan menggunakan hal berikut.

  1. Panel Surya

Panel surya memang harganya cukup mahal mulai dari jutaan sampai belasan. Daya tahannya juga relatif lebih lama dan bisa digunakan selama tiga sampai lima tahun untuk penggunaan rumahan.

Masalahnya biaya tahunan yang perlu keluar bukan dari panel surya sendiri. Namun baterai tempat kita menyimpan self sustaining home tenaga yang notabene lebih cepat rusak dan butuh maintenance rutin.

Dibandingkan langganan listrik kita setiap bulan katakanlah menggunakan 1100 kwh. Rata-rata daya sebesar itu menghabiskan biaya bulanan 300 ribu rupiah dengan penggunaan normal.

Jika kita kalkulasi satu tahun tentu hanya mengeluarkan uang kurang dari empat juta. Ini sudah jauh lebih murah dibandingkan mengganti baterai dua tahun sekali dengan harga hampir empat kalinya.

  1. IPAL

Ini adalah aspek yang tidak pernah diperhatikan bagi pemilik rumah ramah lingkungan. Instalasi pengolahan air limbah adalah sebuah kewajiban bagi hunian ramah lingkungan.

RECOMMEND :  √13 Pentingnya Daur Ulang Kertas Bekas untuk Menjaga Lingkungan

Jadi mulai dari sampah rumahan sampai tinja tidak boleh hanya dibuang atau disimpan begitu saja. Perlu self sustaining home ada sistem pengolahan terpadu sehingga nantinya bisa dikembalikan ke alam secara aman.

Paling mudah memang menggunakan mesin degradasi limbah yang terdapat di pasaran. Sehingga ada alokasi dana lagi yang perlu disiapkan untuk membuang sampah dari dalam hunian.

Dari dua hal wajib itu saja alokasi dana kita baik investasi maupun rutin sudah jauh lebih tinggi. Jadi masih belum ada langkah efektif membuat hunian berbasis ramah lingkungan yang murah.

Efektivitas Jangka Panjang Rumah Ramah Lingkungan

Jika kita melihat aspek jangka panjang dari projek seperti ini sebenarnya ada banyak dampak positif. Artinya penghuni rumah tersebut tidak akan menghasilkan lebih banyak limbah ke alam bebas.

Namun ada salah satu masalah penting yang tidak boleh dipandang sebelah mata yaitu populasi. Apabila konsep seperti ini kita terapkan di Indonesia ambil contoh pulau jawa dengan populasi tinggi.

Tentu tidak akan berjalan optimal self sustaining home karena memang mayoritas orang kurang mampu untuk menjalankan konsep tersebut. Dalam pandangan jangka panjang ini akan lebih banyak membuang biaya.

Solusi paling murah adalah perumahan vertikal dengan sistem integrasi tenaga dan limbah. Jadi bentuknya akan seperti rumah susun namun konsep tenaga yang digunakan ramah lingkungan.

Misalnya menggunakan panel surya, meskipun alat ini sendiri limbahnya akan sangat mencemari lingkungan. Apabila memungkinkan maka tenaga listrik dari konversi air bisa dijadikan opsi.

Tentu hal tersebut hanya terbatas self sustaining home pada daerah aliran air tertentu ketika hendak membuatnya. Karena kompleksitas dari konsep ramah lingkungan maka sampai saat ini belum ada mega proyek melakukannya.

Dari kacamata pengembang sendiri tidak ada keuntungan yang bisa diambil dari aspek jangka panjang ramah lingkungan. Apa yang kita miliki sekarang di dalam negeri sebenarnya sudah cukup ramah lingkungan.

RECOMMEND :  √15 Sampah Plastik Di Indonesia Kian Menggunung dan Rusak Alam

Aspek kurang ramah lingkungan dari kehidupan dalam negeri adalah konsumsi batubara dan bahan bakar fosil. Apabila ada konversi penggunaan air sebagai salah satu solusi tentu energi ramah lingkungan akan dapat tercapai.

Apakah Konsep Ini Tepat Diimplementasikan di Indonesia

Seperti dari penjelasan singkat sebelumnya sudah disinggung bahwa konsep seperti ini sulit dikembangkan dalam negeri. Implementasinya self sustaining home juga nihil kemungkinan profit dan percuma dijalankan.

Namun ada kabar baik karena jika kita berusaha maka implementasi seperti ini dapat dilakukan di Indonesia. Ada beberapa langkah yang bisa diterapkan sehingga nanti hasilnya lebih murah dan bagus jangka panjang.

  1. PLTA

Optimasi penggunaan pembangkit listrik tenaga air di Indonesia masih kurang bagus. Padahal di negara ini ada sangat banyak sungai yang dapat dioptimalkan sebagai salah satu sumber tenaga.

Memang benar pembuatan dam akan merusak lingkungan dan ekosistem setempat. Namun harga tersebut rasanya cukup murah untuk dibayar jangka panjang demi kelestarian lingkungan.

  1. Hunian vertikal murah

Jika belum tahu, konsep ini self sustaining home seperti rumah susun sehingga kebutuhan lahan untuk tempat tinggal dapat diatasi. Dengan mengumpulkan manusia dalam satu blok tertentu maka manajemen tenaga juga mudah.

Bisa saja blok tersebut menggunakan daya dari tenaga terbarukan seperti surya atau air. Ini adalah sebuah konsep yang jika diimplementasikan jangka panjang dapat memberikan dampak positif.

  1. Konservasi air

Self sustainable house di Indonesia tidak akan pernah tercapai apabila kualitas air tanah buruk. Oleh karena itu dalam jangka panjang perlu dilakukan konservasi air agar kualitasnya bisa meningkat.

Dengan menerapkan langkah seperti itu maka tidak mustahil hunian ramah lingkungan bagi rakyat bisa diperoleh. Jadi self sustaining home tidak hanya bisa diperoleh masyarakat mampu saja.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *