√15 Jenis – Jenis Emisi Gas Rumah Kaca dan Tips Menguranginya

Jenis – Jenis Emisi Gas Rumah Kaca dan Tips Menguranginya

"Jenis

Kegiatan manusia yang memanfaatkan sumber daya energi selalu menghasilkan emisi gas rumah kaca. Efeknya bisa berdampak besar pada bumi yang ditinggali oleh makhluk hidup.

Memang saat ini sudah tidak begitu banyak pabrik yang berkembang secara drastis sehingga menghasilkan polusi di mana – mana. Perkembangan otomotif membantu meminimalisir tingkat polusi udara agar tidak separah dahulu.

Tetapi pada kenyataannya, polusi dapat berakumulasi ke dalam beberapa jumlah, sehingga menimbulkan emisi gas buang. Khususnya kondisi di beberapa kota besar yang penuh dan padat penduduk maupun kendaraan pribadi.

Efek yang dihasilkan dapat berasal dari karbon monoksida, pemanasan global, hasil pembakaran bahan bakar fosil, tingginya pemakaian pupuk kimia, atau penyebab – penyebab lainnya.

Emisi gas rumah kaca sendiri memiliki arti proses pemanasan, sehingga suhu bumi akan terus mengalami peningkatan. Kondisi tersebut membuat suhu di bumi tidak berbeda antara siang maupun malam hari.

Jenis – Jenis Emisi Gas Rumah Kaca

Efek rumah kaca atau green house effect dapat terjadi jika terdapat gas terperangkat dalam atmosfer bumi. Biasanya muncul secara alami pada lingkungan atau ditimbulkan akibat aktivitas manusia yang terlalu berlebihan.

Secara alami contohnya akibat dari letusan vulkanik atau hasil dari pembakaran material organik, yaitu tumbuhan. Berikut ini jenis – jenis green house effect yang akan menimbulkan emisi gas rumah kaca.

  1. Uap Air

Uap air adalah salah satu gas green house yang memang sudah ada serta timbul secara alamiah. Perannya bertanggungjawab menimbulkan adanya efek rumah kaca dikarenakan konsentrasi jumlahnya banyak dan berfluktuasi secara regional.

  1. Karbon Dioksida (CO2)

Karbon dioksida merupakan salah satu jenis emisi gas rumah kaca sebagai hasil dari bahan bakar fosil maupun limbah padat lainnya. Contohnya kendaraan pribadi seperti motor atau mobil mampu meningkatkan kadar CO2.

  1. Metana

Masuk dalam kategori gas alam, metana dapat menimbulkan efek rumah kaca. Hal ini dikarenakan metana menjadi insulator paling efektif dalam menangkap panas sebanyak dua puluh kali lebih efektif dibandingkan karbon dioksida.

RECOMMEND :  √13 Pentingnya Daur Ulang Kertas Bekas untuk Menjaga Lingkungan

Emisi gas rumah kaca dari metana dapat dihasilkan melalui batu bara atau minyak bumi. Jika jumlahnya terus meningkat, maka suhu permukaan bumi juga akan turut meningkat secara drastis.

  1. Hidrofluorokarbon

Hidrofluorokarbon berasal dari manufaktur produk pendingin ruangan. Gas ini tetap dapat merusak lapisan ozon walaupun efeknya tidak separah kloroflokarbon (CFC). Selain itu juga turut menyumbang dalam meningkatkan suhu bumi.

Bagaimana Proses Terjadinya Emisi Gas Rumah Kaca?

Negara dengan musim salju atau beberapa daerah yang sedang melakukan percobaan tanaman dalam bidang biologi maupun pertanian membutuhkan rumah kaca. Lalu panas dari energi matahari akan masuk melalui atap kaca tersebut.

Beberapa akan kembali dipantulkan ke luar atmosfer, sementara yang masuk melalui atap tadi akan terperangkap dalam green house. Alhasil mampu meningkatkan suhu di dalamnya kemudian menimbulkan emisi gas rumah kaca.

Atau dapat diilustrasikan melalui mobil yang parkir ketika matahari sedang terik – teriknya. Dalam kondisi kaca tertutup, sebagaian panas matahari akan dipantulkan ke luar, sementara sisanya masuk dalam ruang mobil tersebut.

Akibatnya suhu dalam mobil menjadi lebih panas dibanding luarnya. Melalui ilustrasi tersebut, mengartikan bahwa ada gas kaca berupa CO2, nitrogen dioksida, atau gas lainnya yang keluar lalu membentuk lapisan penyelimut bumi.

Apabila efek emisi gas rumah kaca tersebut lepas, partikelnya bisa naik sampai menuju lapisan atmosfer. Dengan begitu akan membentuk lapisan lain untuk menyelimuti bumi.

Dampak Terjadinya Emisi Gas Rumah Kaca

Efek rumah kaca berlebihan dapat memberi dampak negatif bagi keberlangsungan ekosistem makhluk hidup di bumi. Kondisi permukaan menjadi tidak stabil dan berefek buruk bagi lainnya karena jumlahnya melebihi batas maksimum.

  1. Iklim Menjadi Tidak Stabil

Dampak pertama mengakibatkan iklim menjadi tidak stabil. Suhu bumi pada musim kemarau atau musim dingin berubah jadi lebih ekstrem. Alhasil musim dapat mengalami pergeseran jika gas tersebut mencapai level berbahaya.

  1. Permukaan Air Laut Meningkat

Dampak terjadinya emisi gas rumah kaca selanjutnya adalah permukaan air laut meningkat akibat permukaan es kutub maupun gunung es mencair. Dengan begitu dapat menimbulkan banjir di wilayah lebih rendah.

  1. Suhu Meningkat Secara Global

Dampak terakhir menyebabkan suhu meningkat secara global akibat gas pada atmosfer terlalu banyak. Hal ini menyebabkan panas matahari terperangkap dalam bumi karena tidak dapat keluar.

RECOMMEND :  Pengertian Pencemaran Lingkungan | Air, Tanah, Udara & Suara

Situasi kondisi ini menjadikan suhu bumi meningkat, bahkan ekosistem ikut terganggu jika terus – menerus mengalami peningkatan secara drastis.

Tidak hanya itu, global warming juga memberi efek pada sektor pertanian. Yaitu gagal panen secara besar – besaran dikarenakan drastisnya perubahan iklim. Rasio kepunahan beberapa spesies makhluk hidup turut meningkat.

Menurut beberapa penelitian, meningkatnya rasio kepunahan makhluk hidup tersebut bisa mencapai satu juta spesies. Bahkan terumbu karang pada perairan laut dapat hilang ikut terkena dampaknya.

Tips Sederhana Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Tanpa disadari, kebiasan buruk dalam kehidupan sehari – hari ternyata ikut menyumbang meningkatkan green house effect. Misalnya kehidupan konsumtif juga boros energi yang mengakibatkan temperatur iklim berubah.

  1. Melakukan Efisiensi Energi

Tips sederhana mengurangi emisi gas rumah kaca dapat dilakukan melalui efisiensi energi. Contohnya mematikan lampu jika tidak digunakan atau memastikan sumber listrik tercabut jika akan bepergian.

Selain itu, sebagai penduduk negara tropis, Anda dapat mengurangi penggunaan energi listrik ketika mengeringkan baju. Caranya dengan memanfaatkan sinar matahari untuk mengeringkan cucian pakaian.

  1. Mengurangi Frekuensi Penggunaan Kendaraan Bermotor Pribadi

Apabila tujuan perjalanan kurang dari 500 meter, ada baiknya untuk ditempuh dengan berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan bermotor. Atau menggunakan sepeda sebagai transportasi.

Selain membuat tubuh sehat juga mengurangi karena tidak menghasilkan karbon monoksida. Jika lebih dari 3 kilometer, Anda dapat berbagi kendaraan dengan teman atau saudara.

  1. Mengurangi Penggunaan Sedotan Plastik

Ketika bepergian, biasakan untuk membawa tempat minum sendiri untuk mengurangi sampah gelas atau botol plastik. Jika membutuhkan sedotan, Anda dapat memakai dari bahan stainless steel agar bisa dipakai berkali – kali.

  1. Daur Ulang Sampah Organik

Tips mengurangi berikutnya adalah dengan mendaur ulang sampah organik menjadi pupuk kompos. Cara lainnya adalah dengan memilah antara sampah organik dari non organik.

  1. Mengurangi Penggunaan Kertas Jika Tidak Diperlukan.

Tips terakhir yaitu mengurangi penggunaan kertas dengan cara mencetak duplex atau bolak balik agar lebih hemat. Jika ada dokumen draft tidak memerlukan kertas baru, lebih baik dicetak memakai kertas bekas saja.

RECOMMEND :  √15 Sampah Plastik Di Indonesia Kian Menggunung dan Rusak Alam

Pada dasarnya, perlu adanya kesadaran dari diri sendiri untuk meminimalisir efek rumah kaca. Beberapa negara telah menyetujui program mengurangi emisi green house dengan menandatangani perjanjian protokol.

Hal ini menjadi bukti komitmen juga upaya dari negara – negara di dunia sebagai bentuk kesadaran diri menanggulangi permasalahan lingkungan. Dengan begitu efek emisi gas rumah kaca dapat ditekan lebih lagi.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *