√ 15+ Contoh Tembang Gambuh (Watak, Makna & Paugeran)
Mempelajari dan mendalami tembang Gambuh sebagai salah satu kekayaan budaya sudah seharusnya dilakukan oleh semua orang, utamanya generasi muda. Hal ini karena selain indah tembang Gambuh juga mengandung nilai nilai kehidupan yang luhur.
Nilai nilai ini dimasukkan dalam setiap lirik dalam bait bait lagunya.
Deskripsi Tembang Gambuh
Tembang Gambuh merupakan tembang ke-6 dari seluruh rangkaian tembang macapat yang berjumlah 11.
Tembang Gambuh berasal dari kata ‘jumbuh’ yang dalam Bahasa Jawa berarti sesuai, tepat, cocok, kesepahaman dan kebijaksanaan.
Jika diurutkan tembang Gambuh ini merupakan tahapan dimana manusia telah memutuskan untuk menikah setelah bertemu dengan orang yang dirasa cocok dan telah mendapat restu dari orang tua kedua belah calon pengantin.
Namun sebenarnya, secara umum tembang Gambuh tidak hanya menyoroti hubungan menjelang pernikahan. Tembang Gambuh pada praktiknya juga membahas tentang hubungan pergaulan manusia dengan manusia lain agar nampak serasi, sepaham sehingga tercipta hubungan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.
Bisa dikatakan tembang macapat Gambuh ini secara global membahas tentang pergaulan, entah itu pergaulan dengan pasangan, teman, tetangga atau rekan bisnis agar nampak serasi dan harmonis.
Tembang Gambuh hadir dengan syair syair indah yang sarat akan nasehat tentang budi pekerti baik. Beberapa nasehat tersebut berisi tentang pentingnya membangun persaudaraan, toleransi dan kebersamaan. Nilai nilai seperti ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat modern yang krisis budi seperti saat ini.
Jadi, meskipun Tembang macapat gambuh telah berusia sangat tua, nilai nilainya akan tetap relevan sampai akhir zaman.
Sampai disini kamu mendapat satu alasan mengapa harus mempelajari dan mendalami tembang Gambuh 🙂
Asal Usul Tembang Gambuh

Tembang Gambuh berasal dan populer di Pulau Dewata, Bali.
Di sana istilah Gambuh berarti tarian dramatari yang paling tinggi tingkatannya dan merupakan sumber segala jenis tarian Bali klasik.
Dalam sebuah literatur juga disebutkan bahwa Gambuh telah lahir pada abad ke-15 dalam bentuk teater panggung berjudul Panji. Tembang ini dibawakan seorang aktor yang kemudian diiringi musik Gamelan.
Karakter dan Watak Tembang Macapat Gambuh
Tembang Gambuh termasuk dalam tembang tengahan bersama tembang lain seperti Jurudhemung, Wirangrong, Balabak, dan Megatruh.
Watak tembang macapat diartikan sebagai sifat sifat lirik yang membangun tembang macapat. Watak sebuah tembang bisa berbeda-beda, bisa sedih, gembira, kaku, amarah dst.
Selanjutnya, tembang Gambuh secara khusus mengandung watak khas yaitu tentang kekeluargaan dan kebersamaan. Tembang Gambuh juga diketahui berkarakter wajar, tidak ragu-ragu dan jelas.
Keseluruhan isi lirik lirik tembang gambuh adalah untuk menyampaikan cerita dan pesan kehidupan agar tercipta rasa kekeluargaan, toleransi dan persaudaraan.
Baca juga: Makna Tersembunyi Dibalik Tembang Sinom yang Belum Banyak Orang Tahu!
Paugeran (Aturan) Tembang Gambuh

Paugeran berarti aturan aturan yang mengikat sebuah tembang agar tetap sesuai dengan tetap sama meskipun telah dibuat banyak versi lirik.
Paugeran tembang macapat sebenarnya ada 5, namun disini kita hanya kan membahas tiga paugeran tembang gambuh. Paugeran ini meliputi tiga macam guru yaitu, guru gatra, guru lagu dan guru wilangan.
Paugeran Guru Gatra Tembang Gambuh
Tembang Gambuh terdiri atas 5 guru gatra atau baris. Artinya di setiap bait tembang gambuh haruslah terdiri atas lima baris syair yang saling berhubungan.
Paugeran Guru Lagu Tembang Gambuh
Tembang lagu memiliki guru lagu u, u, i, u, o. Hal ini berarti setiap akhir lirik dalam setiap gatra (baris) dalam tembang ini di akhiri vokal vokal tersebut.
Paugeran Guru Wilangan Tembang Gambuh
Selain guru gatra dan guru lagu, tembang macapat gambuh juga memiliki guru wilangan 7, 10, 12, 8, 8 ini berarti di setiap gatra atau baris dalam bait tembang Gambuh memiliki jumlah suku kata sebanyak itu.
Jadi, baris pertama akan terdiri atas lirik yang suku katanya berjumlah 7, baris kedua 10, baris ketiga 12 dst.
Fungsi Tembang Macapat Gambuh
Tembang Gambuh seperti telah dijelaskan di atas mengandung nilai nilai sosial kemasyarakatan, sehingga tembang macapat Gambuh pada dasarnya ditujukan untuk masyarakat secara umum baik pria wanita tua dan muda.
Tembang Gambuh ini akhirnya dapat digunakan atau dipentaskan dalam acara yang dihadiri khalayak umum seperti saat pentas pewayangan, karawitan, pameran budaya dst.
Contoh Tembang Macapat Sinom Beserta Artinya
Setelah mengetahui paugeran beserta pengetahuan dasar tentang tembang macapat Gambuh, mari kita simak contoh tembang Gambuh beserta arti atau terjemahannya dalam Bahasa Indonesia berikut ini.
Contoh Tembang Macapat Sinom Tentang Kebiasaan
Sekar gambuh ping catur
Kang cinatur polah kang kalantur
Tanpa tutur katula-tula katali
Kadaluwarsa kapatu
Kapatuh pan dadi awon
Artinya:
Ini merupakan tembang gambuh yang keempat.
Yang membicarakan tentang perilaku yang melewati batas.
Apalagi jika tidak ada nasehat akan semakin tak terkendali.
Akhirnya terlanjur menjadi sebuah kebiasaan.
Kebiasaan yang dapat mengakibatkan keburukan.
Contoh Tembang Macapat Sinom Tentang Kejujuran
Aja nganti kabanjur
Barang polah ingkang nora jujur
Yen kebanjur sayekti kojur tan becik
Becik ngupayaa iku
Pitutur ingkang sayektos.
Artinya:
Jangan sampai terlanjur terbiasa.
Terbiasa berperilaku yang tidak jujur.
Karena jika sudah terlanjur maka akan celaka dan tidak baik.
Lebih baik terus berusaha
Mengikuti ajaran yang benar dan sejati.
Contoh Tembang Macapat Sinom Tentang Nasehat Baik

Tutur bener puniku
Sayektine apantes tiniru
Nadyan metu saking wong sudra papeki
Lamun becik nggone muruk
Iku pantes siro anggo.
Artinya:
Ucapan yang benar sejatinya adalah
Yang pantas untuk ditiru
Meskipun berasal dari orang yang memiliki derajat lebih rendah dari kita.
Namun jika pengajarannya baik
Maka itu pantas untuk tetap engkau tiru
Contoh Tembang Macapat Sinom Tentang Adigung Adigang Adiguna
Ana pocananipun
Adiguna adigang adigung
Pan adigang kidang adigung pan esthi
Adiguna ula iku
Telu pisan mati sampyoh
Artinya:
Ada sebuah perumpamaan
yang berbunyi ‘adiguna, adigang, dan adigung’
Seperti Adigang-nya seekor kijang dan adigung-nya seekor gajah
Dan adiguna-nya seekor ular
Ketiganya telah mati bersama dengan sia-sia
Contoh Tembang Macapat Sinom Tentang Hal-Hal yang Menyebabkan Kesombongan
Si kidang ambegipun,
Angandelaken kebat lumpatipun,
Pan si gajah angandelaken gung ainggil,
Ula ngandelaken iku,
Mandine kalamun nyakot.
Artinya:
Si kijang mempunyai watak buruk yaitu
Membanggakan kecepatan dalam melompat dan berlari
Si gajah menyombongkan tubuhnya yang tinggi dan besar
Sedangkan ular membanggakan racunnya
Yang manjur saat menggigit
Contoh Tembang Macapat Sinom Tentang Sombong Pangkat
Iku umpamanipun,
Aja ngandelaken sira iku,
Suteng nata iya sapa kumawani,
Iku ambeke wong digang,
Ing wasana dadi asor,
Artinya:
Itu adalah sebuah perumpamaan,
Jangan pernah menyombongkan diri,
Seorang raja siapa yang telah berani,
Itu adalah perilaku yang adigang,
Yang pada akhirnya dapat merendahkan diri sendiri.
Contoh Tembang Macapat Sinom Tentang Sombong Kecerdasan
Adiguna puniku,
Ngandelaken kapinteranipun,
Samubarang kabisan dipundheweki,
Sapa bisa kata ingsun,
Togging prana nora enjoh.
Artinya:
Watak adiguna yaitu,
Sifat membanggakan kepandaiannya,
Seolah-olah semua dapat dikerjakan sendiri,
Ia dalam hatinya berkata “Siapa yang bisa seperti saya”,
Ujung-ujungnya tidak bisa apa-apa.
Contoh Tembang Macapat Sinom Tentang Sombong Kekuatan

Ambek adigung iku,
Angungasaken ing kasuranipun,
Para tantang candhala anyenyampahi,
Tinemenan nora pecus,
Satemah dadi geguyon.
Artinya:
Watak seorang adigung adalah
Menyombongkan keperkasaan dan keberaniannya
Semua ditantang untuk berkelahi dan direndahkan.
Namun jika benar-benar dihadapi, ia tidak berdaya.
Akhirnya hanya menjadi bahan tertawaan
Contoh Tembang Macapat Sinom Tentang Intropeksi Diri
Ing wong urip puniku
Aja nganggo ambek kang tetelu
Anganggowa rereh ririh ngati-ati
Den kawangwang barang laku
Kang waskitha solahing wong
Artinya:
Dalam sebuah kehidupan manusia
Janganlah sampai memiliki ketiga watak tadi
Milikilah sifat yang sabar, bijaksana dan berhati-hati.
Selalu intropeksi diri pada tingkah laku
Pandailah membaca perilaku orang lain.
Contoh Tembang Macapat Sinom Tentang Pentingnya Nasehat
Rasaning tyas kayungyung
Angayomi lukitaning kalbu
Gambir wana kalawan hening ing ati
Kabekta kudu pinutur
Sumingkiringreh tyas mirong
Artinya:
Keinginan yang berasal dari rasa hati,
Memberikan perlindungan dan memberikan rasa nyaman di hati.
Juga akan melahirkan perasaan yang hening.
Karena harus memberikan nasehat,
Agar dapat menyingkapkan hal-hal yang salah
Contoh Tembang Macapat Sinom Tentang Pengendalian Hawa Nafsu
Den samya amaituhu
Ing sajroning jaman kala bendhu
Yogya sampeyan yuda hardaning ati
Kang anuntun mring pakewuh
Uwohing panggawe awon
Artinya:
Diharap semua orang mengikuti
Di dalam zaman dahulu kala
Sebaiknya kamu mengendalikan hawa nafsu pribadi
Yang dapat menuntun pada hal yang tercela
Hasil dari sebuah perbuatan yang buruk
Contoh Tembang Macapat Sinom Tentang Kebersamaan

Ngajapa tyas rahayu
Ngayomana sasameng tumuwuh
Wahanane ngendhakke angkara klindhih
Ngendhangken pakarti dudu
Dinulu luwar tibengdoh
Artinya:
Berusahalah supaya hati selalu selamat.
Selalu saling melindungi satu sama lain.
Perilaku yang demikian akan menghilangkan angkara murka.
Serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela.
Ditelan dan dibuang jauh-jauh.
Contoh Tembang Macapat Sinom Tentang Kedzoliman
Beda kang ngaji pumpung,
Nir waspada rubedane tutut,
Kakanthilan manggon anggung atur wuri,
Tyas riwut ruwet dahuru,
Korup sinerung angoroh.
(Rangga Warsita, Sabda Tama)
Artinya:
Berbeda dengan yang ngaji mumpung,
Hilang kewaspadaan dan banyak gangguan,
Dengan menjumpai kerepotan mengikuti hidupnya,
Hati selalu ruwet terus,
Mengambil yang bukan haknya selalu berdusta.
Contoh Tembang Macapat Sinom Tentang Janji Palsu
Ilang budayanipun,
Tanpa bayu weyane ngalumpuk,
Sakciptane wardaya ambebayani,
Ubayane nora payu,
Kari ketaman pakewuh.
(Rangga Warsita, Sabda Tama)
Artinya:
Hilang sopan santunnya,
Tidak memiliki kekuatan dan lemah,
Apa yang dilakukan selalu hal-hal yang berbahaya,
Sumpah dan janji hanya di mulut,
Akhirnya hanya akan menemui sesuatu yang tidak mengenakan hati
Arti / Makna Tembang Gambuh

Nah, sesi terakhir adalah ulasan tentang makna dalam tembang-tembang Gambuh.
Seperti dalam kita lihat dalam contoh contoh tembang diatas, bahwasanya ada banyak sekali pelajaran hidup yang dapat diambil dan dipraktekkan dari tembang macapat satu ini.
Berikut ini poin poin makna dalam tembang Gambuh:
- Nasehat untuk selalu jujur dan mengikuti ajaran yang benar.
- Kebiasaan yang buruk sangat sulit dihilangkan, jadi biasakan berperilaku baik.
- Jangan melihat siapa yang memberi nasehat, tapi perhatikan isi nasehatnya.
- Hindari sifat adigang, adigung adiguna.
- Milikilah sifat yang sabar, bijaksana, hati-hati dan introspeksi diri.
- Pandailah juga dalam membaca perilaku orang lain agar kita dapat menempatkan diri.
- Berilah rasa nyaman pada pasangan.
- Kendalikan hawa nafsu.
- Hindari marah yang meletup-letup.
- Tepatilah jika berjanji kepada orang lain maupun kepada diri sendiri.
Sangat indah dan relevan dengan kehidupan saat ini bukan? Jadi tidak ada salahnya belajar dari tembang macapat Gambuh, meskipun itu adalah sastra tradisional dan mungkin kita kurang familiar.
Ingat, jika bukan kita yang menjaga dan mempelajari kebudayaan kita lalu siapa lagi?
Akhirnya, sekian pembahasan tentang tembang macapat beserta arti, asal usul, paugeran dan maknanya, semoga memberikan manfaat bagi kita semua.
Jika kamu suka artikel ini, jangan lupa share ke media sosial kamu dan sama-sama kita berbagi pengetahuan. Jangan lupa pula tinggalkan jejak di kolom komentar 😉