√ Tembang Dolanan Jamuran: Lirik dan Isi Piwulang

Tembang Dolanan Jamuran, Padukata.com – Tembang dolanan Jamuran merupakan kekayaan budaya yang berasal dari masyarakat suku Jawa. Dulu tembang ini populer di kalangan anak anak di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Namun, tembang dan permainan ini sekarang kalah populer dengan permainan modern.

Anak anak lebih suka permainan elektronik dan menjadi kurang bersosialisasi. Permainan tradisional dianggap permainan jadul, tidak gaul, kurang menantang dan sebagainya. Padahal permainan tradisional seperti Jamuran, sangat bagus untuk perkembangan anak, seperti akan dijelaskan di bawah ini.

Tembang Dolanan Jamuran

Tembang dolanan Jamuran adalah tembang dolanan yang dinyanyikan saat permainan dengan nama yang sama.

Hal ini sesuai dengan pengertian tembang dolanan yang berarti lagu yang dinyanyikan saat permainan.

Jadi, Jamuran adalah tembang yang sama dengan cublak cublak suweng dan sluku sluku bathok karena dinyanyikan dengan permainan. Karena, ada juga tembang lain yang dinyanyikan begitu saja, seperti gajah gajah, kidang talun dan aku duwe pitik.

Tembang dolanan jamuran berasal dari kata “Jamur” yang berarti jamur secara harfiah. Kata jamur memang ada pada lirik tembang jamuran.

Selanjutnya, lagu jamuran adalah lagu yang berasal dari Jawa Timur dan diciptakan oleh Sunan Giri. Jamuran termasuk tembang dolanan gagrak lawas.

Tembang dolanan seperti jamuran dinyanyikan bersama sama saat momen padang bulan, atau saat purnama. Lagu ini juga bisa dinyanyikan saat permainan di siang hari bersama teman di pelantaran atau halaman rumah yang luas.

Lirik Lagu Jamuran

Lirik lagu jamuran sangat singkat, hanya sebait saja dan menggunakan bahasa Jawa ngoko.

Namun, yang unik, meskipun pendek, lagu ini bisa diubah ubah liriknya ketika bermain, sehingga variannya menjadi banyak.

RECOMMEND :  √ Sejarah Aksara Jawa Dalam Cerita Aji Saka (Singkat & Lengkap)

Berikut ini lirik bakunya:

Jamuran ya gégé thok
Jamur apa ya gégé thok
Jamur gajih mbejijih sa ara-ara
Sira mbadhé jamur apa

Arti dari lirik lagu jamuran menjadi seperti ini.

Jamuran ya gege thok
Jamur apa ya gege thok
Jamur gajih banyak sekali
Kamu mau jamur apa?

Selanjutnya, lirik ketiga yaitu “Jamur gajih mbejijih sa ara-ara” bisa diganti dengan segala jenis jamur lain, seperti jamur gagak, jamur kuping, jamur parut dst.

Setiap jenis jamur ada maknanya sendiri untuk jalannya, permainan seperti akan dijelaskan berikut ini.

Permainan Jamuran

Permainan jamuran diikuti oleh miniml 3 orang anak, dan tidak ada batas maksimal, biasanya 9-10 anak.

permainan ini dilakukan pada halaman yang luas, atau kalau orang desa menyebutnya pelataran.

Permainan dimulai dengan hompimpa atau gambreng, siapa yang kalah akan menjadi pancer atau dadi, dadi adalah orang yang berada di tengah dan akan menentukan permainan.

Anak yang menjadi pancer/dadi lalu berdiri di tengah dan anak lain membuat lingkaran dengan saling berpegang tangan lalu permainan dimulai.

Mereka kan menyanyikan lagu baku jamuran ini:

Jamuran ya gégé thok
Jamur apa ya gégé thok
Jamur gajih mbejijih sa ara-ara
Sira mbadhé jamur apa
?

Ketika sampai lirik terakhir, si anak pancer tadi lalu menyebut salah satu jenis jamur, kita sebut saja jamur parut.

Karena yang dipilih jamur parut maka anak yang sebelumnya membuat lingkaran akan menjadi sandaran dan mulai bertingkah seperti parut kelapa dengan telapak kaki yang terbuka karena agar mudah digelitik nantinya.

Nah, selanjutnya anak yang menjadi pancer harus mencari anak yang tidak bertingkah seperti parut atau yang ketika dia goda atau gelitik tertawa.

RECOMMEND :  √9 Fakta Wayang Arjuna, Tokoh Rupawan nan Sakti Mandraguna

Jika sudah begitu maka anak yang gagal bertingkah tadilah yang harus ganti menjadi pancer. Setelah itu permainan dimulai kembali.

Yang seru dari permainan jamuran adalah banyaknya jenis jamur yang ada, seperti jamur gajah, jamur parut, jamur kuping, jamur patung dst setiap jamur da perintah tersembunyi didalamnya seperti ini misalnya:

  • jamur gajah: semua anak harus bertingkah seperti gajah,
  • jamur patung: diam tak bergerak seperti patung,
  • jamur gagak: berkaok dan mengepakkan sayap seperti gagak,
  • jamur kethek menek: semua anak harus bertingkah seperti monyet dan wajib memanjat pohon,
  • jamur kendhi bocor: semua anak harus kecing (benar benar kencing),
  • jamur let uwong: semua anak harus mencari gandengan dan menempel berdua dua.

Dan masih banyak lagi. Jadi, secara otomatis semua peserta permainan harus menghafal semua jenis jamur khayalan dan sigap berakting.

Isi Piwulang Jamuran

Ada banyak piwulang dalam tembang dolanan dan permainanJamuran.

Pertama, tentu mengajarkan anak anak untuk dapat hidup bersosial. Kedua tembang ini mengajarkan untuk mematuhi instruksi dari pemimpin jika suatu saat terjun ke masyarakat.

Permainan jamuran juga bagus untuk melatih daya ingat, mengingat banyak sekali jenis jamur dan gerakan yang ada.

Juga karena jenis jamur yang banyak, anak anak dituntut untuk kreatif membuat variasi jenis jamur yang berganti ganti agar permainan semakin seru.

Terakhir permainan jamuran ini mendidik anak untuk bertanggung jawab dan berani menanggung resiko serta harus menerima hukuman dengan senang.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *