√325 Bebasan Jawa Lengkap (Teges, Contoh dan Kalimat)

Bebasan Jawa Lengkap masih masuk dalam kategori paribahasa. Bebasan termasuk satu bahasan dengan sanepan, saloka dan peribasan.

Ada perbedaan dasar yang membedakan antara keempatnya. Begitu pula ada ciri-ciri khusus yang terdapat dalam tembung bebasan. Berikut ini ulasannya.

Pengertian Bebasan

Pengertian bebasan (ꦧꦼꦧꦱꦤ꧀) menurut Wikipedia yaitu suatu ungkapan dalam bahasa Jawa yang memiliki arti kiasan, bersifat tetap serta mengandung ungkapan pengandaian. Adapun yang diandaikan merupakan suatu keadaan atau sifat seseorang.

Tembung Bebasan, yaiku unen-unen kang ajeg panganggone, mawa teges entar, lan ngemu surasa pepindhan. Pepindhan marang kahanan, sifat, lan watak manungsa.

Dalam pengertian singkat ini didapat tiga bagian penting yaitu ungkapan, pengandaian dan keadaan atau sifat seseorang.

Ungkapan adalah gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya. Jadi misal ada ungkapan ‘besar kepala’ kedua kata ini tidak bisa diartikan sebagai ‘kepala dengan ukuran yang besar’. Namun, besar kepala disini dimaknai dengan sifat sombong atau congkak.

Begitu pun dengan ungkapan dalam basa Jawa. Ungkapan ‘abang-abang lambe‘, misalnya, tidak dapat diartikan sebagai ‘pemerah bibir’. Abang abang lambe artinya adalah bicara basa-basi.

Kata penting yang kedua adalah pengandaian. Pengandaian dapat dimaknai menjadi ‘seperti’. Pengandaian diberikan pada dua objek yang memiliki sifat sama. Misalnya seperti ini, ungkapan keras kepala, akan sama dengan kepala batu. Disini sifat keras, diandaikan dengan kerasnya sebuah batu.

Kata penting yang terakhir adalah sifat seseorang. Ini merupakan kunci perbedaan antara saloka dan bebasan. Jika saloka lebih kepada pengandaian orang kepada hewan atau barang. sedangkan bebasan lebih ke pengandaian sifat seseorang.

Ciri Ciri Bebasan

Ada beberapa ciri tembung bebasan yang membuatnya berbeda dengan tembung lain, yaitu:

  • memiliki arti kiasan tau tidak sebenarnya,
  • bersifat tetap,
  • mengandung ungkapan pengandaian (ngemu surasa pepindhan), adapun yang di perumpama-kan adalah keadaan atau sifat seseorang,
  • tidak dapat dibolak balik.

Penggunaan Bebasan

Seperti sebuah ungkapan dalam Bahasa Indonesia yang dapat digunakan untuk berbagai fungsi, bebasan pun juga begitu. Bebasan dapat digunakan untuk percakapan sehari-hari, untuk melengkapi sebuah karya tulis (berita, cerita baik fiksi dan non fiksi) maupun untuk lagu.

Dalam pembuatan lagu, saat ini ungkapan bebasan telah mempengaruhi beberapa hasil karya kesenian modern.

Seperti kita tahu, maestro Campursari, Didi Kempot pada tahun 2002 telah menerbitkan album bertajuk “King of Tembang Jawa”. dalam album tersebut, ada salah satu lagunya berjudul “Abang Lambe“. Ya, abang lambe termasuk salah satu tembung bebasan.

Lebih lanjut, ada lagu campursari berbahasa Jawa berjudul “Lewung” yang diciptakan oleh seniman campursari, Maryantoko. Salah satu bait liriknya berbunyi ungkapan bebasan: “Lir nguyahi segoro, datan biso ngluluhke atimu“. Lagu ini populer kemblai saat dinyanyikan Nella Kharisma pada tahun 2017.

Ada pula lagu dangdut berjudul “Esuk Dele Sore Tempe” yang diciptakan oleh Tama Wijaya dan sempat populer pada tahun 2019. Lagu ini bercerita tentang kekecewaan dari seorang wanita yang selalu dibohongi oleh pasangannya.

Tembung Bebasan Jawa lan Tegese

Berikut ini beberapa tembung bebasan basa Jawa lengkap dengan teges dan artinya dalam Bahasa Indonesia.

Tembung Bebasan + Teges Awalan A

-Adhang-adhang tetese embun :
njagakake barang mung sak oleh-olehe

Berharap sesuatu dengan hasil apa adanya. Seperti berharap pada tetes embun.
-Adigang, adigung, adiguna :
ngendelake kekuwatane, kaluhurane lan kepinteran
Mengandalkan kekuatan, kekuasaan dan kepintarannya. Ungkapan ini biasanya ditujukan pada orang yang sok.
-Aji godhong garing (aking) :
wis ora ana ajine / asor banget
Sudah tidak ada harganya (hina).
-Ana catur mungkur :
ora gelem ngrungokake rerasan kang ora becik
Tidak mau mendengarkan pergunjingan.
-Ana daulate ora ana begjane :
arep nemu kabegjan nanging ora sida (untub-untub)
Tidak jadi mendapatkan kemuliaan/keberuntungan.
-Ana gula ana semut :
papan sing akeh rejekine, mesti akeh sing nekani
Tempat yang banyak rejekinya, pasti banyak yang mendatangi.
-Anak polah bapa kepradah :
tingkah polahe anak dadi tanggungjawabe wong tuwa
Tingkah lakunya anak jadi tanggung jawab orang tua. Jika anak bertingkah, maka nama
orang tua akan ikut terbawa.
-Anggenthong umos (bocor/rembes) :
wong kang ora bisa nyimpen wewadi
Orang yang tidak bias menyimpan rahasia.
-Angon mongso :
golek waktu kang prayoga kanggo tumindak
Mencari waktu yang tepat untuk bertindak.
-Angon ulat ngumbar tangan :
ngulatake kahanan menawa kalimpe banjur dicolong
Mencari kesempatan untuk mencuri/berbuat kejahatan.
-Arep jamure emoh watange :
gelem kepenake ora gelem rekasane
Mau enaknya/hasilnya tanpa mau berusaha.
-Asu rebutan balung :
rebutan barang kang sepele
Berebut barang yang remeh.
-Asu belang kalung wang :
wong asor nanging sugih
Orang dari kalangan bawah, tidak berpendidikan tinggi, tapi memiliki banyak harta.
-Asu gedhe menang kerahe :
wong kang dhuwur pangkate mesti bae gede panguwasane
Orang berpangkat tinggi wajar jika memiliki kekuasaan yang besar.
-Asu/ula marani gebuk :
njarak / sengaja marani bebaya
Sengaja menantang bahaya.
-Ati bengkong oleh obor :
wong kang duwe niyat ala malah oleh dalan
Orang berniat jelek malah mendapat jalan (bantuan).

Tembung Bebasan + Teges Awalan B

-Baladewa ilang gapite (jepit wayang) :
ilang kekuwatane / kaluhurane
Hilang kekuatan dan kekuasaannya. Diibaratkan dengan wayang Baladewa yang kehilangan kayu penjepitnya. Maka hanya akan menjadi selembar kulit yang lemas.
-Banyu pinerang ora bakal pedhot (sigar) :
pasulayan sedulur ora bakal medhotake sedulurane
Perselisihan antar-saudara tidak akan menghilangkan hubungan saudara itu sendiri.
-Bathang lelaku :
lunga ijen ngambah panggonan kang mbebayani
Pergi seorang diri menuju tempat berbahaya.
-Bathok bolu isi madu (bolong telu) :
wong asor nanging sugih kepinteran
Orang dari kalangan bawah tapi kaya ilmu pengetahuan.
-Blaba wuda :
saking lomane nganti awake dhewe ora keduman
Karena terlalu dermawan hingga dirinya sendiri tidak mendapatkan/mempunyai apa-apa.
-Bebek mungsuh mliwis :
wong pinter mungsuh wong kang podho pintere
Orang pandai berhadapan dengan lawan yang setara.
-Becik ketitik ala ketara :
becik lan ala bakal konangan ing tembe mburine
Baik atau buruknya seseorang pada akhirnya pasti akan terlihat.
-Belo melu seton (malem minggu) :
manut grubyuk ora ngerti karepe
Ikut-ikutan tanpa tahu apa maksudnya (taklid buta).
-Beras wutah arang bali menyang takere :
barang kang wis owah ora bakal bali kaya maune
Sesuatu yang sudah rusak/cacat tidak akan bisa kembali sama seperti sedia kala
-Bidhung api rowang :
ethok-ethok nulung nanging sejatine arep ngrusuhi
Pura-pura menolong tapi sebenarnya berniat membuat onar.
-Balilu tan pinter durung nglakoni (bodho) :
wong bodho sering nglakoni, isih kalah pinter karo wong pinter nanging durung tau nglakoni
Orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang suatu hal, meskipun sering menjalaninya, masih kalah pandai dengan orang yang memiliki pengetahuan, meski tidak pernah menjalaninya.
-Bubuk oleh leng :
wong duwe niyat ala oleh dalan
Orang berniat jelek yang mendapat jalan (bantuan).
-Bung pring petung :
bocah kang longgor (gelis gedhe)
Anak yang dewasa sebelum waktunya.
-Buntel kadut, ora kinang ora udud :
wong nyambut gawe borongan ora oleh mangan lan udud (rokok)
Orang yang bekerja secara borongan tidak mendapat makan dan rokok. Maksudnya orang yang bekerja dengan sistem borongan jarang yang mendapatkan tip/bonus. Entah itu berupa makanan/camilan atau sekedar rokok.
-Buru (mburu) uceng kelangan dheleg :
golek barang sepele malah kelangan barang luwih gedhe
Mencari barang sepele/remeh tapi malah kehilangan sesuatu yang lebih penting.
-Busuk ketekuk, pinter keblinger :
wong bodho lan pinter padha wae nemu cilaka
Orang bodoh ataupun pandai suatu saat sama-sama akan mengalami kesialan/keusulitan.

RECOMMEND :  √ 13+ Contoh Tembang Mijil (Sejarah, Watak, Paugeran dan Artinya)

Tembung Bebasan + Teges Awalan C

-Carang canthel :
ora diajak guneman nanging melu-melu ngrembug
Tidak diajak bicara tapi ikut nimbrung dalam pembicaraan.
-Car-cor kaya kurang janganan :
ngomong ceplas-ceplos ora dipikir dhisik
Bicara seenaknya tanpa berpikir panjang.
-Cathok gawel (timangan sabuk) :
seneng cawe-cawe mesthi ora diajak guneman
Suka ikut campur pembicaraan orang lain.
-Cebol nggayuh lintang :
kekarepan kang ora mokal bisa kelakon
Keinginan yang mustahil untuk terlaksana.
-Cecak nguntal cagak (empyak) :
gegayuhan kang ora imbang karo kekuwatane
Keinginan/usaha yang tidak sebanding dengan kemampuannya.
-Cedhak celeng boloten (gupak lendhut) :
cedhak karo wong ala bakal katut ala
Jika bersanding dengan orang yang buruk kelakuannya maka akan ikut terbawa.
-Cedhak kebo gupak :
cedhak karo wong ala bakal katut ala
Jika bersanding dengan orang yang buruk kelakuannya maka akan ikut terbawa.
-Ciri wanci lelai ginawa mati :
pakulinan ala ora bisa diowahi yen durung nganti mati
Kebiasaan buruk yang tidak bisa dihilangkan jika belum menemui ajal.
-Cincing-cincing meksa klebus :
karepe ngirit nanging malah entek akeh
Maksudnya/maunya berhemat tapi malah habis banyak.
-Criwis cawis :
seneng maido nanging yo seneng menehi/muruki
Suka mencela tapi juga suka member/membantu.
-Cuplak andheng-andheng, yen ora pernah panggonane bakal disingkirake :
wong kang njalari ala becike disingkirake
Orang yang menyebabkan keburukan maka semua kebaikannya akan terhapus.

Tembung Bebasan + Teges Awalan D

-Dadiya banyu emoh nyawuk, dadiya godhong emoh nyuwek, dadiyo suket emoh nyenggut :
wis ora gelem nyanak / emoh sapa aruh
Saking jengkel/marahnya hingga tidak mau bertegur sapa lagi.
-Dahwen ati open (seneng nacad) :
nacad nanging mbenerake wong liya.
Mencela sesuatu tapi malah membenarkan hal lainnya yang sama persis.
-Dandhang diunekake kuntul, kuntul diunekake dandhang :
ala dianggep becik, becik dianggep ala
Perkara yang buruk dianggap baik, sedangkan yang baik dianggap buruk.
-Desa mawa cara, negara mawa tata :
saben panggonan duwe cara utawa adat dhewe-dhewe
Setiap daerah memiliki adat istiadat atau aturan yang berbeda.
-Dhemit ora ndulit, setan ora doyan :
tansah diparingi slamet, ora ana kang ngganggu gawe
Semoga selalu diberi keselamatan, tidak ada suatu halangan yang merintangi. Sering digunakan sebagai jampi atau mantra penolak bala’.
-Digarokake dilukoke :
dikongkon nyambut gawe abot
Disuruh bekerja berat.
-Didhadhunga medhot, dipalangana mlumpat :
wong kang kenceng karepe ora kena dipenggak
Orang yang betekad bulat sehingga sulit untuk dihalangi.
-Diwenehi ati ngrogoh rempela :
diwenehi sithik ora trima, malah njaluk sing akeh
Diberi sedikit tidak mau malah minta yang lebih banyak.
-Dom sumuruping mbanyu :
laku sesideman kanggo meruhi wewadi
Tindakan sembunyi-sembunyi untuk mengetahui rahasia.
-Dudu sanak dudu kadang, yen mati melu kelangan :
senajan wong liya yen lagi nemoni rekasa bakal dibelani
Meskipun tidak ada ikatan darah, namun jika mengalami kesusahan bersedia membela.
-Duka yayah sinipi, jaja bang mawinga-wingi :
wong kang nesu banget
Orang yang marah sekali.
-Dudutan lan anculan (tali memeden sawah) :
padha kethikan, sing siji ethok-ethok ora ngerti
Dua orang yang bersekongkol. Salah satunya pura-pura tidak tahu.
-Durung pecus keselak besus :
durung sembada nanging kepengin sing ora-ora
Belum sukses tapi sudah memiliki keinginan yang macam-macam.

Tembung Bebasan + Teges Awalan E

-Eman-eman ora keduman :
karepe eman malah awake dewe ora keduman
Maunya ingin berhemat tapi pada akhirnya dia sendiri tidak mendapatkan bagian.
-Emban cindhe emban siladan (slendang iratan pring) :
pilih kasih / ora adil
Pilih kasih.
-Embat-embat celarat (klarap) :
wong nyambut gawe kanthi ngati-ati banget
Orang bekerja yang berhati-hati sekali.
-Emprit abuntut bedhug :
perkara sing maune sepele dadi gedhe / ngambra-ambra
Perkara yang awalnya sepele menjadi besar.
-Endhas gundul dikepeti :
wis kepenak ditambahi kepenak maneh
Kenyamanan yang masih ditambah dengan kenyamanan lain.
-Endhas pethak ketiban empyak :
wong kang bola-bali nemu cilaka.
Orang berkali-kali mengalami musibah.
-Enggon welut didoli udhet :
panggone wong pinter dipameri kepinteran sing ora sepirowa
Tempatnya orang pandai yang dipameri kepandaian yang tidak seberapa.
-Entek ngamek kurang golek :
anggone nyeneni/nguneni sakatoge
Dimarahi habis-habisan.
-Entek jarake :
wis entek kasugihane
Telah habis kekayaannya
-Esuk dhele sore tempe :
wong kang ora tetep atine (mencla mencle)
Orang yang tidak punya pendirian (plin-plan).

Tembung Bebasan + Teges Awalan G

Bebasan Jawa Lengkap

-Gagak nganggo lar-e merak :
wong asor / wong cilik tumindak kaya wong luhur (gedhe)
Orang jelata yang berlagak seperti orang kaya/berpangkat.
-Gajah alingan suket teki :
lair lan batine ora padha, mesthi bakal ketara
Meski antara lahir dan batinnya berbeda, tapi suatu saat pasti akan terlihat.
-Gajah (nggajah) elar :
sarwa gedhe lan dhuwur kekarepane
Semakin besar dan tinggi keinginannya.
-Gajah ngidak rapah (godhong garing) :
nerang wewalere dewe

-Gajah perang karo gajah, kancil mati ing tengahe :
wong gedhe sing padha pasulayan, wong cilik sing dadi korbane
Pertikaian antara penguasa yang menyebabkan rakyat kecil menjadi korban.
-Garang garing :
wong semugih nanging sejatine kekurangan
Orang yang kelihatannya kaya namun sejatinya kekurangan.
-Gawe luwangan kanggo ngurungi luwangan :
golek utang kanggo nyaur utang
Berhutang untuk membayar hutang.
-Gayuk-gayuk tuna, nggayuh-nggayuh luput :
samubarang kang dikarepake ora bisa keturutan
Semua yang diharapkan tidak bisa terlaksana.
-Gliyak-gliyak tumindak, sareh pakoleh :
senajan alon-alon anggone tumindak, nanging bisa kaleksanan karepe.
Meskipun bertindak perlahan-lahan, tapi maksud dan tujuannya tercapai.
-Golek banyu bening :
meguru golek kawruh kang becik
Berguru mencari pengetahuan yang baik.
-Golek-golek ketemu wong luru-luru :
karepe arep golek utangan malah dijaluki utang
Maksudnya mau berhutang tapi malah dimintai hutang.
-Gupak pulute ora mangan nangkane :
melu rekasa nanging ora melu ngrasakake kepenake
Ikut bersusah payah tapi tidak bisa ikut merasakan hasilnya.

Tembung Bebasan + Teges Awalan I

Bebasan Jawa Lengkap

-Idu didilat maneh :
murungake janji kang wis diucapake
Menarik janji yang sudah diucapkan.
-Iwak lumebu wuwu :
wong kena apus kanthi gampang
Orang yang tertipu dengan mudah.

Tembung Bebasan + Teges Awalan J

Bebasan Jawa Lengkap

(n)Jagakake endhoge si blorok :
njagagake barang kang durung mesthi ana lan orane
Berharap pada sesuatu yang belum pasti adanya.
-(n)Jajah desa milang kori :
lelungan menyang ngendi-endi
Berpergian ke berbagai daerah.
-Jalma angkara mati murka :
nemoni cilaka jalaran saka angkara murkane
Mendapatkan musibah/kesulitan karena angkara murkanya sendiri.
-(n)Jalukan ora wewehan :
seneng njejaluk ora seneng menehi
Gemar meminta tapi tidak pernah memberi.
-Jati ketlusupan ruyung :
kumpulane wong becik kelebon wong ala
Kumpulan orang baik yang dimasuki orang bejat.
-Jaran kerubuhan empyak :
wong wis kanji (kapok) banget
Orang yang benar-benar kapok.
-Jarit lawas ing sampire :
duwe kapinteran nanging ora digunakake
Punya kepandaian tapi tidak pernah digunakan/dimanfaatkan.
-Jer basuki mawa bea :
samubarang gegayuhan mbutuhake wragat
Untuk mencapai suatu cita-cita membutuhkan dana.
-Jujul muwul :
perkara kang nambah-nambahi rekasa
Perkara yang menambah masalah makin besar.
-(n)Junjung ngetebake / ngebrukake :
ngalembana nanging duwe maksud ngasorake
Pujian yang pada dasarnya bermaksud menghina/menjatuhkan (sebuah ironi).

Tembung Bebasan + Teges Awalan K

Bebasan Jawa Lengkap

-Kacang ora ninggal lanjaran :
kebiasa-ane anak nirokake wong tuwane
Kebiasaan anak selalu meniru dari orang tuanya
-Kadang konang :
gelem ngakoni sedulur mung karo sing sugih
Hanya mau mengakui saudara pada yang kaya saja.
-Kala cacak menang cacak :
samubarang panggawean becik dicoba dhisik bisa lan orane
Segala pekerjaan yang baik haruslah dicoba sebisa mungkin.
-Kandhang langit, bantal ombak, kemul mega :
wong sing ora duwe papan panggonan
Orang yang tidak memiliki tempat tinggal (tunawisama).
-Katepang ngrangsang gunung :
kegedhen karep/panjangka sing mokal bisa kelakon
Memiliki keinginan terlalu besar yang mustahil untuk bisa terlaksana.
-Katon kaya cempaka sawakul :
tansah disenengi wong akeh
Selalu disukai oleh banyak orang.
-Kaya banyu karo lenga :
wong kang ora bisa rukun
Dua orang/kelompok yang tidak bisa rukun (selalu berseteru).
-Kakehan gludug kurang udan :
akeh omonge ora ana nyatane
Terlalu banyak bicara tetapi tidak ada bukti/tindakan.
-Kabanjiran segara madu :
nemu kabegjan kang gedhe banget
Mendapatkan keberuntungan yang sangat besar.
-Kebat kliwat, gancang pincang :
tumindak kesusu mesthi ora kebeneran
Tindakan yang tergesa-gesa pasti tidak sempurna.
-Kebo bule mati setra :
wong pinter nanging ora ana kang mbutuhake
Orang pandai tapi tidak ada yang membutuhkan.
-Kebo ilang tombok kandhang :
wis kelangan, isih tombok wragat kanggo nggoleki, malah ora ketemu
Sudah kehilangan, dicari dengan segala harta, tapi malah tidak ditemukan.
-Kebo kabotan sungu :
rekasa kakehan anak / tanggungan
Terbebani dengan memiliki banyak anak/tanggungan.
-Kebo lumumput ing palang :
ngadili perkara ora nganggo waton
Mengadili suatu masalah tanpa menggunakan peraturan/undang-undang yang berlaku (main hakim sendiri).
-Kebo mulih menyang kandhange :
wong lunga adoh bali menyang omahe / asale
Sejauh-jauh orang pergi merantau pasti pulang ke kampung halamannya.
-Kebo nusu gudel :
wong tuwa njaluk wulang wong enom
Orang yang lebih tua usianya belajar/menjadi tanggungan yang lebih muda.
-Kegedhen empyak kurang cagak :
kegedhen karep nanging ora sembada
Keinginan yang terlalu besar tapi tidak sesuai dengan kemampuannya.
-Kajugrugan gunung menyan :
oleh kabegjan kang gedhe banget
Mendapatkan keberuntungan yang besar sekali.
-Kekudhung walulang macan :
ngapusi nggawa jenenge wong kang diwedeni
Menipu dengan menggunakan nama besar orang yang ditakuti.
-Kelacak kepathak :
ora bisa mungkir jalaran wis kebukten
Tidak bisa mengelak lagi karna telah terbukti bersalah (tertangkap basah).
-Kena iwake aja nganti buthek banyune :
sing dikarepake bisa kelakon nanging aja nganti dadi rame/rusak
Mencapai suatu tujuan tanpa membuat suatu kerusakan/keributan.
-Kencana katon wingko :
senajan apik nanging ora disenengi
Meskipun bagus tapi tidak disukai.
-Kendel ngringkel, dhadang ora godak :
ngakune kendel tur pinter jebule jirih tur bodho
Mengaku berani dan pintar, tapi kenyataannya penakut dan bodoh.
-Kenes ora ethes :
wong sugih amuk nanging bodho
Orang yang mudah marah tapi sebenarnya bodoh.
-Keplok ora tombok :
wong senengane komentar thok nanging ora gelem tumindak
Orang yang hanya suka berkomentar tapi tidak mau ikut bertindak.
-Kere munggah mbale :
batur dipek bojo karo bendarane
Pembantu yang diperistri oleh majikannya.
-Kere nemoni malem :
wong kang bedigasan / serakah
Orang yang serakah.
-Kerot ora duwe untu :
duwe kekarepan nanging ora duwe beaya / wragat
Memiliki keinginan tapi tak memiliki dana/biaya.
-Kerubuhan gunung :
wong nemoni kesusahan sing gedhe banget
Orang yang mengalami musibah yang sangat besar.
-Kesandhung ing rata, kebentus ing tawang :
nemoni cilaka kang ora kenyana-nyana
Menemui musibah yang tidak disangka-sangka.
-Ketula-tula ketali :
wong kang tansah nandang sengsara
Orang yang selalu mendapat kesusahan.
-Kethek saranggon :
kumpulane wong kang tindakane ala
Sekelompok orang bejat/tidak beradab.
-Kleyang kabur kanginan, ora sanak ora kadhang :
wong kang ora duwe panggonan sing tetep
Orang yang tidak memiliki tempat tinggal yang tetap (pengelana).
-Klenthing wadah uyah :
angel ninggalake pakulinan tumindak ala
Sulit meninggalkan kebiasaan buruk.
-Kongsi jambul wanen :
nganti tumekan tuwa banget
Hingga sampai pada usia tua.
-Krokot ing galeng :
wong kang mlarat banget
Orang yang sangat miskin.
-Kriwikan dadi grojogan :
prakara kang maune cilik dadi gedhe banget
Perkara yang mulanya kecil menjadi sangat besar.
-Kumenthus ora pecus :
seneng umuk nanging ora sembada
Banyak cakap/bicara tapi tidak memiliki kemampuan/tindakan yang seimbang dengan ucapannya (pembual).
-Kurung munggah lumbung :
wong asor / cilik didadekake wong gedhe
Orang jelata yang dijadikan pembesar/pejabat.
-Kuthuk nggendhong kemiri :
manganggo kang sarwo apik/aji liwat dalan kang mbebayani
Mendapatkan kehormatan/jabatan melalui jalan yang berbahaya.
-Kutuk marani sunduk, ula marani gebuk :
njarag marani bebaya
Menantang bahaya/maut.
-Kuncung nganti temekan gelung :
suwe banget anggone ngenteni
Penantian yang sangat lama.

RECOMMEND :  √4 Struktur Teks Drama Bahasa Jawa + Contoh

Tembung Bebasan + Teges Awalan L

Bebasan Jawa Lengkap

-Ladak kecangklak :
wong kang angkuh nemoni pakewuh, marga tumindake dewe
Orang angkuh/sombong yang mendapatkan kesulitan karena kelakuannya sendiri.
-Lahang karoban manis :
rupane bagus / ayu tur luhur budine
Memiliki paras yang tampan/cantik dan berbudi luhur pula.
-Lambe satumang kari samerang :
dituturi bola-bali meksa ora digugu
Meskipun dinasehati berkali-kali tapi tetap tidak dianggap.
-Lanang kemangi :
wong lanang kang jireh
Lelaki penakut.
-Legan golek momongan :
wis kepenak malah golek rekasa
Sudah mendapatkan posisi yang mapan tapi malah mencari sengsara/susah.
-Lumpuh ngideri jagad :
duwe karepan kang mokal bisa keturutan
Memiliki keinginan yang mustahil terlaksana.

Tembung Bebasan + Teges Awalan M

Bebasan Jawa Lengkap

-Maju tatu mundur ajur :
perkara kang sarwa pakwuh
Perkara yang menjadikan serba salah.
-Matang tuna numbak luput :
tansah luput kabeh panggayuhan
Selalu meleset semua cita-cita/usahanya.
-Mbuang tilas :
ethok-ethok ora ngerti marang tumindak kang ala sing lagi dilakoni
Pura-pura tidak tahu dengan perbuatan buruk yang sedang dijalani.
-Meneng widara uleran :
katon anteng nanging sejatin ala atine
Dari luar terlihat tenaang/baik tapi sebenarnya buruk hatinya.
-Menthung koja kena sembagine :
rumangsane ngapusi nanging sejatine malah kena apus
Merasa memperdayai/menipu tapi sebenarnya dirinya sendirilah yang telah diperdaya/ditipu.
-Merangi tatal :
mentahi rembug kang wis mateng
Menyangkal hasil musyawarah yang sudah matang.
-Mikul dhuwur mendhem jero :
bisa njunjung drajate wong tuwa
Bisa menjunjung tinggi nama baik/derajat orang tua.
-Milih-milih tebu oleh boleng :
kakehan milih wekasan oleh kang ora becik
Terlalu banyak memilih tapi pada akhirnya malah mendapatkan yang tidak baik.
-Mrojol selaning garu :
wong kang luput saka bebaya
Orang yang luput/terlepas dari bahaya.
-Mubra-mubra mblabar madu :
wong sing sarwa kecukupan
Orang yang selalu tercukupi kebutuhannya.

Tembung Bebasan + Teges Awalan N

-Nabok anyilih tangan :
tumindak ala kanthi kongkonan uwong liya
Berbuat jahat dengan menggunakan/menyuruh orang lain.
-Ngagar metu kawul :
ngojok-ojoki supaya dadi pasulayan, nanging sing diojoki ora mempan
Menghasut orang supaya salah jalan/berbuat salah, tapi yang dihasut tidak terpengaruh.
-Ngajari bebek nglangi :
panggawean sing ora ana paedahe
Pekerjaan yang tidak ada manfaatnya.
-Ngalasake negara :
wong sing ora manut pranatane negara
Orang yang tidak mau mengikuti peraturan negara.
-Ngalem legining gula :
ngalembana kepinterane wong kang pancen pinter/sugih
Memuji kepandaian/kebaikan orang yang nyata-nyata memang pandai/baik.
-Ngaturake kidang lumayu :
ngaturake barang kang wis ora ana
Memberikan barang yang tidak ada.
-Nglungguhi klasa gumelar :
nindakake panggawean kang wis tumata
Melakukan pekerjaan yang telah tertata/disiapkan.
-Ngontragake gunung :
wong cilik/asor bisa ngalahake wong luhur/gedhe, nganti gawe gegere wong akeh
Orang jelata/biasa yang bisa mengalahkan pembesar/pejabat sehingga membuat kehebohan.
-Nguthik-uthik macan dhedhe :
njarag wong kang wis lilih nepsune.
Menantang/menggoda orang yang telah mampu menahan hawa nafsu/amarah/emosinya.
-Nguyahi segara :
weweh marang wong sugih kang ora ana pituwase
Memberi/menyumbang pada orang kaya yang tidak ada manfaatnya.
-Nucuk ngiberake :
wis disuguhi mangan mulih isih mbrekat
Sudah diberi makan, pulang masih membawakan oleh-oleh.
-Nututi layangan pedhot :
nggoleki barang sepele sing wis ilang
Mencari barang remeh yang telah hilang.
-Nyangoni kawula minggat :
ndandani barang sing tansah rusak
Memperbaiki barang yang sudah terlanjur rusak.
-Nyolong pethek :
tansah mleset saka pametheke/pambatange

Tembung Bebasan + Teges Awalan O

-Obah ngarep kobet mburi :
tumindake penggede dadi contone/panutane kawula alit
Segala tindakan pemimpin selalu jadi contoh/panutan pengikutnya.
-Opor bebek mentas awake dhewek :
rampung saka rekadayane dhewe
Lolos dari kesulitan yang dibuatnya sendiri.
-Ora ana banyu mili menduwur :
watake anak biasane niru wong tuwane
Watak/sifat anak biasanya meniru orang tuanya.
-Ora ana kukus tanpa geni :
ora ana prakara tanpa jalaran
Tidak ada akibat tanpa suatu sebab.
-Ora gonjo ora unus :
wong kang ala atine lan rupane
Orang yang buruk hati dan rupanya.
-Ora mambu enthong irus :
dudu sanak dudu kadhang
Bukan saudara maupun teman (tidak memiliki hubungan sama sekali).
-Ora tembung ora tawung :
njupuk barang liyan ora kandha disik
Mengambil barang orang lain tanpa pamit.
-Ora uwur ora sembur :
ora gelem cawe-cawe babar pisan
Tidak mau ikut campur sama sekali.
-Ora kinang ora udud :
ora mangan apa-apa
Tidak makan apa-apa. Maksudnya tidak mendapatkan apa-apa.
-Othak athik didudut angel :
guneme sajak kepenak, bareng ditemeni jebule angel.

Bicaranya seolah-olah meyakinkan, tapi ketika diseriusi ternyata tidak bisa.

RECOMMEND :  √25 Contoh Tembung Baliswara dan Penjelasannya

Tembung Bebasan + Teges Awalan P

-Palang mangan tandur :
diwenehi kapercayan malah gawe kapitunan
Diberi kepercayaan tetapi malah disalahgunakan.
-Pandengan karo srengenge :
memungsuhan karo penguwasa
Bermusuhan dengan penguasa.
-Pandhitane antake :
laire katon suci batine ala
Dari luar terlihat suci/baik tapi hatinya buruk.
-Pecruk (manuk kag magan iwak) tunggu bara :
dipasrahi barang kang dadi kesenengan
Diberi mandat/kepercayaan menjaga sesuatu yang jadi kegemarannya.
-Pitik trondhol diumbar ing padaringan :
wong ala dipasrahi barang kang aji, wekasane malah ngentek-entekake
Orang jahat yang diberi kepercayaan barang berharga, pada akhirnya hanya bisa menghabiskan.
-Pupur sadurunge benjut :
ngati-ati sadurunge benjut
Berhati-hati sebelum celaka/babak belur.

Tembung Bebasan + Teges Awalan R

-Rampek-rampek kethek :
nyedak-nyedak mung arep gawe kapitunan
Mendekati hanya untuk membuat kerusakan/onar.
-Rawe-rawe rantas malang-malang putung :
samubarang kang ngalang-alangi bakal disingkirake
Semua barang yang menghalangi bakal disingkirkan.
-Rebut balung tanpa isi :
pasulayan merga barang kang sepele
Perselisihan yang disebabkan perkara sepele.
-Rindhik asu digitik :
dikongkon nindakake penggawean kang cocok karo kekarepane
Ditugaskan menjalankan pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya.
-Rupa nggendhong rega :
barang apik regane larang
Barang bagus/berkwalitas mahal harganya.
-Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah :
yen padha rukun mesti padha santosa, yen padha congkrah mesthi padha bubrah/rusak
Jika bisa hidup rukun pasti akan hidup sentosa, jika selalu bertikai pasti akan bercerai.

Tembung Bebasan + Teges Awalan S

-Sabar sareh mesthi bakal pikoleh :
tumindak samubarang aja kesusu supaya kasil
Pekerjaan apapun jangan dilakukan dengan tergesa-gesa agar berhasil.
-Sabaya pati, sabaya mukti :
kerukunan kang nganti tekan pati
Kerukunan yang dijalankan hingga akhir hayat.
-Sadumuk bathuk sanyari bumi :
pasulayan nganti dilabuhi tekaning pati
Persilisihan terus menerus hingga ajal tiba.
-Sandhing kebo gupak :
cedhak wong tumindak ala, bisa-bisa katut ala
Jika dekat-dekat dengan orang bejat bisa-bisa ikut bejat.
-Satru mungging cangklakan :
mungsuh wong kang isih sanak sedulur
Musuh yang masih bersaudara.
-Sadhakep awe-awe :
wis ninggalake tumindak ala, nanging batien isih kepengin nglakoni maneh
Sudah meninggalkan pekerjaan jelek, tapi dalam batin masih ingin mengulangi lagi.
-Sembur-sembur adus, siram-siram bayem :
bisa kalaksanan marga oleh pandongane wong akeh
Bisa terlaksana karena mendapat dukungan/doa banyak orang.
-Sepi ing pamrih, rame ing gawe :
nindakake panggaweyan kanthi ora melik/pamrih apa-apa
Melakukan pekerjaan tanpa pamrih.
-Sing sapa salah bakal seleh :
sing sapa salah bakal konangan
Orang yang berbuat salah pada akhirnya pasti akan ketahuan.
-Sluman slumun slamet :
senajan kurang ati-ati isih diparingi slamet
Biarpun kurang hati-hati tapi masih diberi keselamatan.
-Sumur lumaku tinimba, gong lumaku tinabuh :
wong kang kumudu-kudu dijaluki piwulang/ditakoni

Tembung Bebasan + Teges Awalan T

Bebasan Jawa Lengkap

-Tebu tuwuh socane :
prakara kang wus apik, bubrah marga ana sing ngrusuhi
Perkara yang telah tertata rapi, rusak karena ada yang berbuat onar.
-Tega larane ora tega patine :
senajan negakake rekasane, nanging isih menehi pitulungan
Meski tega melihat orang tersebut sengsara, tapi masih memberi pertolongan.
-Tekek mati ing ulone :
nemoni cilaka margo saka guneme dhewe
Mendapatkan masalah karena ucapannya/kelakuannya sendiri.
-Tembang rawat-rawat, ujare mbok bakul sunambiwara :
kabar kang durung mesthi salah lan benere
Kabar/berita yang belum pasti kebenarannya.
-Timun jinara :
prakara gampang banget
Perkara yang mudah sekali.
-Timun mungsuh duren :
wong cilik mungsuh wang kuwat/panguwasa, mesthi kalahe
Orang jelata/kecil melawan pengusa/orang besar dan sudah pasti kekalahannya.
-Timun wungkuk jaga imbuh :
wong bodho, mung dikanggokne nalika kekurangan wae
Orang bodoh hanya dibutuhkan saat kekurangan saja
-Tinggal glanggang colong playu :
ninggalake papan pasulayan
Meninggalkan/menghindari tempat maksiat.
-Tulung (nulung) menthung :
katone nulungi jebule malah nyilakani
Kelihatannya seolah-olah berusaha menolong, tapi nyata malah mencelakakan.
-Tumbak cucukan :
wong sing seneng adu-adu
Orang yang suka menghasut/mengadu domba.
-Tuna sathak bathi sanak :
rugi bandha nanging bathi paseduluran
Merugi dalam harta tapi mendapatkan saudara/sahabat.
-Tunggak jarak mrajak tunggak jati mati :
prakara ala ngambra-ambra, prakara becik kari sethitik
Perkara jelek merajalela sedangkan perkara baik tinggal sedikit.

Tembung Bebasan + Teges Awalan U

Bebasan Jawa Lengkap

-Ucul saka kudangan :
luput saka gegayuhane
Lepas dari genggaman. Maksudnya adalah sebuah kesempatan yang terlepas begitu saja.
-Ulat madhep ati manteb :
wis manteb banget kekarepane
Sudah bulat tekadnya.
-Undaking pawarta, sudaning kiriman :
biasane pawarta iku beda karo kasunyatane
Biasanya sebuah berita itu berbeda dari kenyataan yang terjadi.
-Ungak-ungak pager arang :
ngisin-isini
Kelakuan/tindakan yang memalukan.

Tembung Bebasan + Teges Awalan W

Bebasan Jawa Lengkap

-Welas tanpa lalis :
karepe welas nanging malah gawe kapitunan
Maksudnya ingin menolong tapi malah membuat sengsara.
-Wis kebak sundukane :
wis akeh banget kaluputane
Sudah banyak sekali kesalahannya.
-Wiwit kuncung nganti gelung :
wiwit cilik nganti gedhe tuwa
Dari kecil hingga dewasa.

Tembung Bebasan + Teges Awalan Y

Bebasan Jawa Lengkap

-Yitna yuwana mati lena :
sing ngati-ati bakal slamet, sing sembrana bakal cilaka
Yang berhati-hati akan selamat, yang gegabah akan celaka.
-Yiyidan mungging rampadan :
biyene wong durjana/culika saiki dadi wong sing alim
Dulunya orang jahat/buruk kelakuannya, tapi sekarang telah menjadi orang alim/baik.
-Yuwana mati lena :
wong becik nemoni cilaka marga kurang ngati-ati
Orang baik yang celaka karena kurang hati-hati.
Yuyu rumpung mbarong ronge :
omahe magrong-magrong nanging sejatine mlarat
Memiliki rumah besar/mewah tapi sebenarnya miskin.

Contoh Kalimat Menggunakan Bebasan

Bebasan Jawa Lengkap, Biasanya dalam soal uraian, kita akan diminta untuk membuat kalimat yang menggunakan bebasan padinan. Padinan sendiri artinya keseharian. Jadi, maksudnya, bebasan yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini contoh kalimatnya.

Bu, ora perlu gawa oleh oleh akeh menyang omahe Pak Basuki, aja sok nguyahi segara.

Sak tenane, Rudi kae ora mambu enthong irus karo keluargaku, nanging amarga yatim maleh dijupuk anak saiki.

Slogan rukun agawe santosa, crah agawe bubrah pancen pantes gawe desa iki.

Polisi ngakoni yen tersangkane pancen sempet mbuwang tilas, kabur menyang Jakarta.

Jane wetonmu apa ta Bud, kok sering ketula tula ketali?

dst.

Demikian pembahasan tembung bebasan jawa dan artinya, semoga dapat bermanfaat. Bebasan Jawa Lengkap

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *