√15 Pencemaran Udara Adalah Permasalahan Global Masa Kini

Pencemaran Udara Adalah Permasalahan Global Masa Kini

Pencemaran Udara Adalah Permasalahan Global Masa Kini
Pencemaran Udara Adalah Permasalahan Global Masa Kini

Pencemaran udara adalah campuran berbagai gas dan partikel dari sumber buatan manusia yang meliputi knalpot kendaraan, emisi industri, dan lainnya. Paparan polutan baik jangka pendek maupun panjang bisa menyebabkan masalah.

Saat dunia semakin panas dan sesak, banyak mesin yang terus mengeluarkan emisi kotor. Selain itu, dunia juga tidak memiliki akses untuk bahan bakar atau teknologi bersih seperti lampu dan kompor.

Dengan begitu, atmosfer akan semakin tercemar. Sembilan dari sepuluh orang sekarang menghirup udara tercemar bisa membunuh jutaan orang setiap tahun. Ini tentu menjadi permasalahan global dan harus segera diatasi.

Efek kesehatan Pencemaran udara adalah mencapai titik sangat serius, di mana pada sepertiga kematian manusia terjadi karena permasalahan ini. ini memiliki efek yang setara dengan merokok tembakau yang lebih tinggi.

Polutan atmosfer sulit untuk dihindari, tidak peduli seberapa aman lokasi tempat tinggal Anda. Polutan akan terus berada di sekitar Anda, karena memiliki bentuk mikroskopis dan dapat menyelinap melewati pertahanan keamanan.

Polutan  berkaitan erat dengan perubahan iklim yang mana faktor pendorong utamanya adalah pembakaran bahan bakar fosil. Di mana bahan bakar fosil merupakan penyumbang utama polutan dan udara kotor.

Sumber Terbentuknya Pencemaran Udara Adalah

Meskipun ada ratusan sumber yang menyebabkan polutan di luar ruangan, salah satu kategori penyumbang terbesar adalah emisi kendaraan. Tidak hanya itu, pembangkit listrik stationer, emisi industri, pertanian, pemasakan, dan lainnya.

Sumber pencemar atmosfer bisa dibedakan menjadi beberapa jenis, ini akan membantu Anda dalam memahami distribusinya. Di mana sumbernya dibedakan menjadi tiga kelas yakni primer, sekunder, dan emisi.

Pada sumber utama, ini dihasilkan dari emisi langsung polusi. Sedangkan pada sumber sekunder pencemaran udara adalah pembentukan polutan di atmosfer yang berkaitan dengan reaksi kimia prekursor.

RECOMMEND :  Faktor Penyebab Banjir | Dampak, Jenis & Mitigasinya

Selanjutnya adalah sumber re-emisi atau emisi ulang yang dihasilkan dari polutan primer maupun sekunder. Di mana polutan-polutan tersebut mengendap di perairan ayng anntinya iikuti oleh emisi ulang ke atmosfer.

Kendaraan menjadi penyumbang terbesar di mana telah berhasil menyumbngkan setengah dari seluruh polusinya. Pada sumber tidak bergerak seperti pembangkit listrik memancarkan polusi dalam jumlah besar hanya di satu lokasi saja.

Hal tersebut tidak terlalu dihitung menjadi masalah, kecuali sudah terjadi penumpukan di satu tempat. Selain itu, ada yang mengatakan pencemaran udara adalah faktor alam di mana tidak menimbulkan polusi berkelanjutan.

Seperti Anda ketahui bahwa polusi bisa bergerak ke sana kemari melalui udara. Polutan di udara bisa menciptakan kabut dan membuatnya menjadi lebih sulit untuk dilihat serta mengalami pengendapan.

Polusi atmosfer bisa dilihat sebagai kabut tebal yang mulai mengganggu jarak pandang manusia. Selain itu, polusi juga akan mulai menyerang tubuh dan terasa sebagai efek kesehatan pada manusia.

Penyakit yang Mungkin Timbul Akibat Pencemaran Udara Adalah

Polusi tidak hanya menyebabkan kerusakan lingkungan, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan manusia. Polusi menyumbang sekitar 4.2 juta kematian pertahunnya dikarenakan penyakit yang menyerang sistem pernafasan manusia.

Sekitar 91% populasi tempat tinggal manusia memiliki kualitas udaranya, di mana melebihi batas WHO. Berikut di bawah ini telah Kami rangkum penyakit-penyakit apa saja yang akan timbul akibat polusi atmosfer.

1.     Kematian Dini

Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa paparan udara tidak sehat dalam jangka panjang maupun pendek bisa menyebabkan kematian dini. Untuk itu, umur manusia saat ini tidak bisa seperti orang zaman dulu.

2.     Penyakit Paru Obstruktif dan Kronik

Penyakit yang mungkin terjadi akibat pencemaran udara adalah PPOK. Gejala ini akan membuat penderitanya sulit untuk bernafas hingga mungkin mengakibatkan hal fatal lainnya seperti kematian.

RECOMMEND :  √15 Potensi Terumbu Karang Indonesia dan Larangan Mengambilnya

3.     Serangan Asma

Menghirup ozon dan polusi partikel bisa menyebabkan peningkatan serangan asma. Partikel berbahaya tersebut terhirup dan bersarang di paru-paru, jika terus menerus menghirupnya tentu akan menumpuk.

4.     Pembengkakan dan Iritasi Jaringan Paru-paru

Perlu diketahui bahwa orang dengan paru-paru sehat juga akan sangat rentan mengalami iritasi serta pembengkakan. Apalagi bagi orang yang mengidap penyakit kronis, efeknya tentu akan sangat berbahaya.

5.     Berat Kelahiran Bayi Rendah

Beberapa studi menunjukkan akibat pencemaran udara adalah membuat risiko bayi lahir dengan berat badan rendah. Hal ini sangat berisiko karena beberapa bayi mungkin tidak bisa bertahan lama.

Zat yang Mampu Menjadi Pencemar Udara

Manusia mengambil 23.000 nafas setiap hari di seluruh tempat, baik kantor, rumah, kendaraan, dan lainnya. Bagi kebanyakan orang, bernafas menjadi satu hal yang tidak perlu dipikirkan karena tidak bisa dilihat.

Kebanyakan orang juga tidak menyadari bahwa Organisasi Kesehatan Dunia telah memperkirakan bahwa lebih dari 90% udara yang dihirup tidaklah aman. Ini cukup berbahaya bagi orang tua, anak-anak, dan penderita asma.

Perlu diketahui bahwa di dalam pencemaran udara adalah zat berbahaya seperti carbon monoksida (CO). Sebuah gas tidak berwarna dan berbau, dipancarkan dari proses pembakaran khususnya bahan bakar yang kurang sempurna.

Ground Level Ozone (03), yang memiliki karakteristik sama seperti karbon monoksida, tapi tidak dipancarkan langsung ke atmosfer. Ini tercipta dari interaksi sinar matahari, panas, oksida nitrogen dan senyawa organik volatil.

Selanjutnya adalah nitrogen dioksida (NO2) yang merupakan kelompok gas reaktif. Oksida nitrogen memiliki karakteristik bau busuk dengan warna coklat kekuningan sampai kemerahan. Zatnya merupakan penyumbang utama kabut asap, hujan asam.

Zat pendukung pencemaran udara adalah sulfur dioksida (SO2), merupakan kelompok gas reaktif dan dikenal sebagai sumber emisi terbesar. Zatnya dikenal sebagai oksida belerang yang bersumber dari pembakaran bahan bakar fosil.

RECOMMEND :  √15 Dampak Pencemaran Tanah Bagi Kehidupan Anak Cucu Kita

Timbal (PB) ditemukan secara alami di lingkungan alam maupun beberapa produk manufaktur. Sumber utama emisi timbal adalah pemrosesan bijih serta logam dan pesawat bermesin piston yang beroperasi dengan bensin bertimbal.

Tindakan yang Bisa Diambil untuk Mengurangi Polusi Udara

Sebagai kontributor besar perubahan iklim, polusi udara, dan perusakan planet tempat tinggal manusia. Penting bagi manusia untuk melakukan tindakan untuk membantu tingkatkan kualitas udara yang dihirup dengan cara berikut ini.

1.     Mengganti Ke Energi Ramah Penggunaan

Masalah pencemaran udara adalah berawal dari rumah, pertimbangan untuk mengalihkan pemasok energi ke yang ramah lingkungan sangat diperlukan. Dengan begitu, sertifikat kinerja akan terlihat dan lebih efisien.

2.     Bepergian Secara Sehat

Cara terbaik untuk mengurangi perjalanan menggunakan mobil adalah bepergian menggunakan kendaraan umum, sepeda, atau berjalan kaki. Hidup dengan menerapkan hal ini akan membuat Anda jauh lebih sehat dan polusi berkurang.

3.     Mengurangi Asupan Daging dan Susu

Mungkin hal ini tidak terlihat memiliki hubungan dengan pencemaran. Tapi, perlu diketahui bahwa pencemaran udara adalah kegiatan peternakan yang sebenarnya menghasilkan polusi terbesar seperti amonia.

4.     Tanam Pohon Lebih Banyak

Taman umum bisa bantu meningkatkan kualitas udara jangka panjang di lingkungan. Hal tersebut dikarenakan tumbuhan berperan aktif dalam membersihkan udara dengan mengkonsumsi karbon dioksida (CO2).

Polusi udara menjadi pencemaran paling akut terutama di wilayah kota besar, sibuk, dan padat. Namun, hal ini masih bisa dikendalikan dengan kesadaran manusia akan bahaya dari pencemaran udara adalah.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *