√75+ Pernikahan Adat Jawa, Ini Prosesinya yang Wajib Anda Tahu

Pernikahan Adat Jawa, Ini Prosesinya yang Wajib Anda Tahu

Pernikahan Adat Jawa, Ini Prosesinya yang Wajib Anda Tahu
Pernikahan Adat Jawa, Ini Prosesinya yang Wajib Anda Tahu

Pernikahan adat Jawa ialah salah satu upacara sakral yang menyatukan dua keluarga besar. Nah, kalau misalnya Anda adalah keturunan Jawa atau mempunyai calon dari suku Jawa, wajib banget loh mengetahui bagaimana prosesinya.

Pernikahan suku Jawa memang sangat sering terjadi sebab populasinya paling banyak di tanah air. Tidak heran ya bila adatnya banyak dilakukan. Sebenarnya hampir setiap suku mempunyai adat masing-masing mengenai pernikahan.

Nah, sebelum mulai menjalankan pernikahan, wajib sekali memahami prosesi adatnya. Apalagi prosesi pernikahan di adat Jawa terbilang banyak dan mungkin terasa ribet. Jadi, mari mengenalnya sedikit demi sedikit dalam artikel berikut.

Persiapan dalam Pernikahan Adat Jawa

Perlu Anda tahu nih kalau sebelum menikah, ada banyak sekali persiapan yang wajib dilakukan dalam adat Jawa. Di tahap persiapan ini perlu menyiapkan sejumlah barang yang mempunyai makna masing-masing.

Sebenarnya tahap ini mempunyai makna khusus loh. Yakni menjadi waktu persiapan bagi calon pengantin dan keluarganya. Kemudian juga untuk memohon doa dari keluarga besar supaya pernikahan berjalan lancar, begitu pula kehidupan setelahnya.

1. Tarub

Persiapan pertama dalam melangsungkan pernikahan adat Jawa ialah memasang tarub. Tarub ialah atap sementara atau peneduh. Umumnya akan diletakkan di halaman rumah calon mempelai.

Tarub ini lantas dihiasi dengan janur kuning melengkung. Sepertinya sudah tidak asing lagi ya dengan istilah janur kuning melengkung? Janur kuning yang dipasang dengan cantik pada tarub melambangkan doa.

Yakni harapan agar memperoleh cahaya Tuhan sehingga pernikahan akan berjalan lancar lantas berakhir dengan kehidupan yang bahagia. Selain mempunyai fungsi filosofis, janur ini juga mempunyai fungsi penting loh bagi tamu.

Yakni untuk menandai jalan. Pasti sangat mudah bukan untuk mengenali lokasi pernikahan melalui lambang janur kuning di halaman rumah? Janur kuning dalam pernikahan adat Jawa memang tampak cukup mencolok dari kejauhan.

RECOMMEND :  √ Apa itu Serat Sutra: Pengertian, Asal, Ciri-Ciri dan Kelebihan

2. Blaketepe

Tidak hanya menyiapkan tarub dan janur kuning. Namun juga perlu menghadirkan blaketepe. Blaketepe ialah anyaman daun kelapa tua yang dipasang oleh orang tua calon mempelai wanita. Jadi tidak hanya memasang janur kuning saja.

3. Tuwuhan

Tuwuhan dalam pernikahan adat Jawa merupakan tumbuh-tumbuhan, misalnya pisang raja, kelapa muda, batang padi, janur yang dipajang pada sisi kiri dan kanan gerbang. Tuwuhan ini melambangkan harapan kepada calon mempelai.

Harapannya ialah supaya mereka mendapat keturunan yang sehat, mempunyai etika, berkecukupan dan juga bahagia. Jadi, semua persiapan ini melambangkan makna tertentu yang mendukung calon pengantin.

Tahap Pranikah Adat Jawa bagi Calon Mempelai

Kalau di tahap sebelumnya hanya menyiapkan barang tertentu, kali ini calon pengantin perlu melakukan aktivitas khusus. Tentu aktivitas ini juga mempunyai makna khusus jadi jangan sampai dilewatkan ya.

1. Sungkeman

Pertama, kedua calon mempelai wajib melakukan sungkeman kepada orang tua masing-masing. Tujuannya ialah memohon doa dan restu dari kedua orang tua. Tentu sebagai seorang anak, untuk melakukan segala sesuatu perlu doa restu dari orang tua.

2. Siraman

Setelah sungkeman, berikutnya ialah siraman yang dimaksudkan untuk menyucikan diri. Sehingga saat hari pernikahan adat Jawa tiba, calon mempelai dalam keadaan suci lahir dan batin.

3. Adol Dawet

Adol dawet dilaksanakan ketika hari pernikahan telah tiba. Akan tetapi, ritual ini dilakukan oleh orang tua calon mempelai. Jadi, mereka berjualan dawet kepada tamu undangan.

Nantinya, tamu undangan yang hadir dalam acara akan membeli dawet menggunakan pecahan genting sebagai mata uang. Tidak diperkenankan memakai uang sungguhan apalagi kartu kredit ya.

Sebab, maksudnya memang bukan jual beli sungguhan. Melainkan hanya simbolis saja. Prosesi ini mempunyai tujuan menghadirkan contoh kepada calon mempelai bahwa hidup sesudah pernikahan memerlukan sikap gotong royong.

RECOMMEND :  √5 Resep Masakan Kreatif dengan Potensi Bisnis Modal Kecil

4. Midodareni

Dalam pernikahan adat Jawa, midodareni ialah prosesi malam hari sebelum waktu akad esok harinya. Prosesi ini menjadi harapan supaya calon mempelai perempuan tampil layaknya bidadari keesokan harinya.

Dalam ritual ini, calon mempelai perempuan hanya ditemani oleh keluarga saja. Tidak diperkenankan bertemu dengan calon mempelai laki-laki sebab akan mendapat nasihat mengenai pernikahan.

Tahap Puncak Pernikahan Menggunakan Adat Jawa

Setelah menyiapkan sejumlah barang dan melakukan aktivitas pranikah, maka selanjutnya ialah masuk ke tahap puncak atau acara inti. Tahap ini telah masuk ke hari pernikahan.

  1. Upacara atau Akad

Sepertinya ini adalah momen paling mendebarkan dalam pernikahan adat Jawa. Yakni ketika calon mempelai laki-laki mengucapkan sumpah di hadapan penghulu, orang tua, wali dan tamu undangan untuk menunjukkan kesungguhan menikah.

Pernahkah Anda melihat calon mempelai laki-laki tampak begitu gugup di hadapan penghulu? Bahkan mungkin melakukan kesalahan lucu? Memang, pada tahap ini begitu mendebarkan bagi calon mempelai.

  1. Panggih

Tahap berikutnya ialah panggih yang maknanya adalah bertemu. Ritual ini merupakan prosesi dimana kedua pengantin yang sudah resmi menikah akan dipertemukan sebagai pasangan suami istri.

  1. Balang Gantal

Proses berikutnya di pernikahan adat Jawa ialah balang gantal. Gantal ini maksudnya ialah sirih. Jadi, mempelai laki-laki akan melemparkan gantal ke arah pengantin perempuan sebagai tanda sudah mengambil hatinya.

Sementara mempelai perempuan akan melempar gantal ke arah pengantin laki-laki pada bagian lutut. Maknanya ialah sebagai bukti bakti kepada sang suami. Sangat romantis ya?

  1. Wijikan

Wijikan merupakan prosesi dimana pengantin perempuan akan menyirami kaki pengantin laki-laki sebanyak tiga kali. Hal ini menggambarkan bentuk bakti kepada sang suami dan menyingkirkan segala halangan dalam menuju rumah tangga bahagia.

  1. Sinduran

Sinduran ialah prosesi dimana kedua pengantin dibalut memakai kain sindur sambil diantar menuju pelaminan oleh ayah pengantin perempuan. Kain sindur ini mempunyai warna merah dan putih.

RECOMMEND :  √10+ Cara Menciptakan Pekerjaan Freelance Online Hanya dari Rumah

Warna tersebut menghadirkan keberanian bagi pengantin untuk membangun hidup yang penuh semangat dan gairah. Sebab, setelah ini kehidupan mereka harus dijalani bersama-sama, bukan lagi sendiri-sendiri.

Lanjutan Prosesi Pernikahan dalam Adat Jawa

Prosesi pernikahan adat Jawa memang begitu panjang dan penuh makna. Mungkin sebagian orang berpikir bahwa tidak penting untuk mengikuti semua ritualnya. Padahal, setiap ritual menyimpan harapan baik untuk kehidupan setelah pernikahan nanti.

  1. Bobot Timbang

Prosesi ini dilaksanakan oleh ayah pengantin perempuan dengan menimbang anak sendiri dan menantu. Yakni dengan memangku keduanya. Lantas, ibu akan bertanya siapa yang lebih berat diantara keduanya.

Nantinya ayah perlu menjawab keduanya sama beratnya. Maksudnya bukan berat sungguhan dalam hal kuantitas. Melainkan bahwa tidak ada perbedaan kasih sayang yang akan diberikan kepada keduanya.

  1. Ngunjuk Rujak Degan

Prosesi pernikahan adat Jawa ini melibatkan rujak degan. Yakni minuman yang dibuat memakai bahan serutan kelapa muda. Nantinya satu keluarga harus meminumnya secara bergantian memakai satu gelas saja.

Diawali dari ayah, kemudian ibu, baru kedua pengantin. Rujak degan dalam prosesi ini melambangkan air suci yang akan membersihkan rohani dari semua anggota keluarga pengantin.

  1. Dulangan

Dulangan ialah prosesi yang mana kedua pengantin akan saling menyuapi satu sama lain tiga kali. Hal ini menjadi lambang bahwa keduanya akan saling menolong dan membantu satu sama lain sampai hari tua.

  1. Sungkeman

Proses penutup ialah melakukan sungkeman. Kedua pengantin perlu sungkem kepada orang tua masing-masing dan juga mertua. Hal ini menjadi lambang penghormatan kepada orang tua yang sudah berjasa membesarkan mereka sampai menikah.

Setiap suku umumnya mempunyai adat tertentu dalam melaksanakan pernikahan. Begitu pula dengan suku Jawa. Pernikahan adat Jawa sendiri terdiri atas beberapa prosesi yang sarat akan makna.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *