√75+ Ukiran Kayu Jepara, dari Kerajaan sampai ke Mancanegara

√75+ Ukiran Kayu Jepara, dari Kerajaan sampai ke Mancanegara

Ukiran Kayu Jepara, dari Kerajaan sampai ke Mancanegara
Ukiran Kayu Jepara, dari Kerajaan sampai ke Mancanegara

Apakah Anda sudah pernah melihat ukiran kayu Jepara? Ukiran dari kota Jepara saat ini sangat terkenal loh. Tidak hanya di tanah air namun juga di luar negeri. Berdasarkan cerita yang beredar, kerajinan ukiran kayu dari Jepara telah ada sejak masa kerajaan. Masyarakat terus menjaga dan melestarikannya hingga akhirnya dikenal luas oleh masyarakat dunia. Bahkan, Jepara mendapat julukan The World Carving Center atau kota ukir dunia. Sangat menakjubkan bukan? Nah, kalau Anda belum mengenal kerajinan ini, mari membaca artikel berikut sampai paragraf terakhir.

Menyimak Sejarah Panjang Ukiran Kayu Jepara

Sebelum terkenal sampai ke luar negeri seperti sekarang, kerajinan ukiran kayu dari Jepara mengalami sejarah panjang. Ada peran banyak pihak sampai bisa meraih gelar The World Carving Center. Berdasarkan cerita yang beredar, sejarah ukiran kayu Jepara dimulai dari Kerajaan Majapahit. Sebelumnya perlu Anda tahu, kisah ini adalah legenda yang telah diceritakan secara turun temurun dari masyarakat setempat. Jadi begini, pada mulanya ada seorang ahli lukis dan ukir yang mempunyai nama Prabangkara. Seperti kisah kerajaan pada umumnya, Anda pasti tahu kalau ada seorang rakyat yang mempunyai kemampuan tertentu, akan mendapat tugas penting dari kerajaan.

Datang satu hari dimana Raja mengundang Prabangkara untuk ke istana kerajaan. Raja Brawijaya memerintahkan Prabangkara untuk melukiskan istrinya. Akan tetapi, perintah tersebut mengharuskan lukisan sang permaisuri tanpa busana. Lukisan tersebut ditujukan sebagai bentuk cinta Raja Brawijaya kepada sang permaisuri. Masalahnya disini ialah Prabangkara tidak diperkenankan melihat sang permaisuri secara langsung tanpa busana. Jadi, ia harus mengandalkan imajinasinya untuk melukis. Setelah berusaha dengan sungguh-sungguh, akhirnya lukisan berhasil diselesaikan oleh Prabangkara. Lukisannya begitu sempurna sampai kejadian buruk menimpa. Jatuh seekor cicak dalam lukisan tersebut.

RECOMMEND :  √49+ Kenapa Budaya Bali yang Unik Hampir Dikenal Semua Orang?

Sebab cicak itu, lukisan jadi tampak seperti ada tahi lalat pada tubuh sang permaisuri. Sang Raja marah besar, sebab sejatinya sang permaisuri memang mempunyai tahi lalat pada tempat yang tepat dimana cicak jatuh. Kemarahan sang Raja mengantarkan Prabangkara pada hukuman, yakni diterbangkan memakai layang-layang sampai akhirnya jatuh di daerah belakang gunung. Tidak jauh dari pusat Kota Jepara. Di tempat tersebut, Prabangkara mengajarkan seni ukir kepada masyarakat. Sehingga tercipta ukiran kayu Jepara yang cantik dan mampu bertahan sampai sekarang.

Perkembangan Seni Ukir di Jepara

Setelah seni ukir tumbuh di masa Kerajaan Majapahit, lantas semakin berkembang memasuki zaman Kerajaan Kalinyamat. Jadi, masyarakat yang ada di belakang gunung, telah menjadi pengukir handal. Mereka mengirimkan perkakas ukiran kayu ke istana kerajaan. Jadi, para pengrajin ini berhasil memenuhi keperluan anggota keluarga kerajaan. Lantas, produk kelompok pengrajin ini terus berkembang sampai ke desa lainnya. Akan tetapi, setelah Ratu Kalinyamat meninggal dunia, kelompok pengrajin tidak lagi mengembangkan ukiran kayu Jepara. Dapat dikatakan bahwa seni ukir ini meredup sampai kemudian datang seorang pahlawan baru. Apakah Anda bisa menebak siapa pahlawan yang berhasil mempopulerkan kembali seni ukir ini bahkan sampai ke mancanegara? Dia adalah sosok perempuan yang begitu cerdas dan pemberani.

Sosok ini adalah RA Kartini. Raden Ajeng Kartini sebagai rakyat Jepara merasa iba melihat kehidupan miskin yang dialami oleh para pengrajin. Lantas, ia mengajak pengrajin ukiran kayu Jepara untuk memproduksi berbagai perkakas. Mulai dari meja kecil, figura, kotak perhiasan, hingga cinderamata. Produk ukiran tersebut lantas dikirimkan ke Semarang dan Batavia. Bahkan, ia juga menjualnya kepada teman-teman di luar negeri. Semua hasil penjualan diserahkan seutuhnya kepada para pengrajin. RA Kartini tidak mengambil keuntungan sedikit pun. Berkat perannya, masyarakat pengrajin dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Pada masa sekarang, ukiran kayu Jepara semakin berkembang. Pada tahun 2015, negara ekspor kerajinan ini semakin luas, yakni sebanyak 113 negara termasuk Amerika Serikat. Hingga akhirnya mendapat julukan The World Carving Center atau kota ukir dunia.

RECOMMEND :  √99 Ide Outfit Casual Paling Keren 2021!

Pesona Seni Ukir Kayu dari Jepara

Para pengrajin Jepara mampu menghadirkan beragam produk untuk masyarakat. Mereka bisa mengukir untuk beragam benda misalnya saja patung, pintu, lemari, genteng, sampai menciptakan relief. Ukiran kayu Jepara yang sangat bervariasi menunjukkan jiwa seni, keahlian dan ketrampilan para pengrajin. Tidak heran apabila berhasil menciptakan kerajinan yang menarik dan begitu cantik dipandang. Bahkan, para pengrajin berhasil mengikuti perkembangan zaman. Sehingga motifnya semakin memikat masyarakat. Jadi, bukan hanya tersedia motif klasik yang umumnya disukai oleh masyarakat zaman dahulu. Namun juga mampu menawarkan motif yang sedang berkembang dalam masyarakat. Hal ini membuat masyarakat tidak bosan untuk terus berlangganan kerajinan ukiran kayu Jepara.

Pesona lain dari seni ukir dari Jepara ialah motifnya yang cantik dan begitu khas. Motif ini menggambarkan kebudayaan suku Jawa. Umumnya, motif berupa daun pokok yang membentuk relung dan krawing. Para pengrajin ukiran kayu Jepara juga mengandalkan keindahan alam Pulau Jawa untuk menciptakan karya khas. Misalnya motif khas jumbai yang berbentuk daun terbuka layaknya kipas lantas ujungnya berbentuk runcing. Lantas ada pula motif tangkai relung yang bentuknya memutar. Gayanya memanjang dan membentuk cabang kecil. Dari segi material juga berkualitas sebab memakai kayu jati. Tahukah Anda bahwa jenis kayu ini bisa awet sampai 20 tahun?

Tidak berhenti sampai disitu, material kayu jati juga begitu cantik untuk dijadikan kerajinan. Sebab memiliki tekstur halus, serat tajam dan warnanya seragam. Karakteristik kayu jati membantu memunculkan ukiran rapi dan halus. Perpaduan material kayu, keahlian pengrajin dan variasi motif membuat ukiran dari Jepara tampak begitu mempesona. Maka tidak heran bisa sangat memikat pembeli dari berbagai daerah.

RECOMMEND :  Ritual Bedah Sumber Sebagai Upaya Penyelamatan Sumber Mata Air

Ragam Motif Ukiran Kayu Jepara

Tadi telah disampaikan bahwa pengrajin mampu menghadirkan variasi motif pada kerajinan ukiran. Berikut ini beberapa motif yang berhasil menarik perhatian pembeli dari Indonesia dan luar negeri.

  1. Makara

Pertama ada motif makara yang merupakan gabungan dari dua agama di tanah air. Yakni Islam dan Hindu. Makara sebenarnya adalah makhluk mitologi Hindu yang mempunyai bentuk gabungan dua binatang.

Makara dipercaya oleh penganut agam Hindu sebagai kendaraan Dewi Gangga dan Dewa Baruna. Kalau Anda ingin tahu motif ini, coba saja perhatikan relief candi di tanah air.

  1. Daun

Motif paling familiar dari ukiran kayu Jepara adalah daun. Motif ini mudah ditemukan pada produk pajangan dan dekorasi rumah. Motif ini terinspirasi dari tumbuhan di daerah pegunungan, misalnya daun trubusan dan pohon kamboja.

  1. Burung

Ada pula motif binatang, yakni bentuk burung. Biasanya terdapat burung yang dikelilingi oleh daun dan bunga. Bentuk burung ini juga yang pertama kali menarik minat masyarakat mancanegara.

  1. Naga

Motif naga cukup populer apabila dibandingkan dengan yang lainnya. Naga merupakan hewan mitologi yang melambangkan kekuasaan. Jadi tidak heran kalau banyak orang yang menginginkan motif ini. Apakah Anda juga tertarik untuk memilikinya?

  1. Kaligrafi

Motif kaligrafi umum ditemukan pada dekorasi pajangan dinding. Pajangan kaligrafi ini begitu kokoh, tahan lama dan mampu mempercantik hunian. Jangan lewatkan untuk memiliki seni ukir ini. Indonesia mempunyai banyak sekali kerajinan tangan, salah satunya berbentuk ukiran. Kerajinan yang cukup terkenal sampai ke mancanegara hingga mendapat julukan The World Carving Center atau kota ukir dunia ialah ukiran kayu Jepara.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *