√ Cara Menabung yang Benar, 100% Worth It!

Cara menabung yang benar – Menabung merupakan satu hal yang masih dianggap sepele oleh banyak orang. Padahal menabung (dengan pengertian yang benar) merupakan salah satu pondasi penting dalam pengelolaan keuangan.

Definisi cara menabung dulu sangat sederhana, yaitu menyisihkan uang untuk disimpan di celengan. Definisi ini telah membuahkan kebiasaan menabung dan telah diajarkan sejak kecil.

Namun, ternyata definisi menabung yang telah melekat dalam alam bawah sadar kita tersebut ternyata tidak sepenuhnya benar. Di sesi selanjutnya nanti kita akan membahas pengertian dan cara menabung yang benar. Karena tentu sangat penting untuk mengetahui definisi dulu lalu kemudian langkah-langkah, supaya sinkron. 😀

Definisi cara Menabung yang Benar

Definisi menabung yang benar ada beberapa. Definisi ini berkaitan secara erat dengan tujuan menabung. Jadi, secara singkatnya, definisi menabung akan sama dengan tujuan menabung.

Tujuan menabung yang benar ada dua:

  1. menjaga daya beli,
  2. menjaga investasi.

Jadi, menabung bukanlah sekedar menyimpan uang secara berkala.

Mengapa Kita Harus Menabung?

Masih berkaitan dengan sub sebelumnya, ambil contoh menjaga daya beli. Menjaga daya beli untuk haji furada. Ongkos untuk naik haji furada tentu lebih banyak dari haji biasa, untuk itu kita perlu menabung.

Tujuan lainnya adalah untuk bikin usaha. Ya tentu kita untuk membuka usaha butuh modal. Karena seperti kita tahu banyak yang buka usaha tidak punya modal, dan akhirnya pelariannya ke peminjaman modal baik itu perseorangan atau badan keuangan.

Dan menurut saya itu kurang baik, karena buka usaha dengan uang hutang, secara kasar adalah tidak benar.

Pendanaan itu digunakan untuk pengembangan. Bukan untuk merintis. Dan disini banyak yang tidak tahu. Namun begitu, hutang untuk pengembangan juga ada syarat yang harus dipenuhi.

Nah menabung adalah bagian dari itu, jadi menabung adalah salah satu solusi dari itu. Untuk modal usaha.

Dengan begitu, jika usaha tersebut gagal dia safe, dia ngga ada hubungan dengan orang lain, benar benar safe, aman. Yah meskipun ngga ada kan pengusaha niat mau bangkrut, namun dalam dunia bisnis semua bisa terjadi.

ekrut.com

Karena usaha itu pasti ada gangguan internal dan eksternal, kita berjaga dari itu lah. Apalagi ini Indonesia, kompetitor tidak ahanya main fisik, tau lahnya, di tanemin apa lah apa..:D

RECOMMEND :  550++ Ide Nama Aneka Puding Kekinian, Unik & Aesthetic Buat Jualan

Ini masih untung lah kalau nominal ngga besar, katakan dibawah 50 sampe 100 juta, ini masih bisa diusahain dengan jual aset.

Ini juga ada ilmu hutang, hutang itu boleh jika kita punya aset dengan jumlah setara hutang kita.

Namun, gimana kalo hutangnya besar?

Tentu banyak beban disitu. di sinilah peran tabungan diperlukan.

Oiya, sebelumnya tahu kenapa tingkat kriminalitas di Indonesia tinggi? ya karena hutang. hehehe

Coba deh cari vonis mati di mbah google, ya hasil teratas adalah karena pembunuhan berencana. dan jika ditelisik lebih jauh, pembunuhan karena apa? ya karena hutang. wah wah. 😀

Sebagai catatan, kita bukan bilang hutang ngga boleh atau menggampangkan hutang. Iya, maksudya hutanglah dengan cara yang benar 🙂

Saya juga pernah bilang ” bagaimana cara kamu tahu jika yang kamu tahu itu benar?

Ya dengan praktik, itulah kita harus banyak belajar.

Sudah ya, pokoknya menabung itu wajib hukumnya. Ngga usa tanya tanya lagi kenapa mengapa darimana… :D.

Selanjutnya kita juga harus tahu instrumen apa saja yang bisa digunakan untuk menabung.

Jadi Instrumen Menabung Apa Saja?

Pertimbangan buat menabung atau tujuan menabung, berpengaruh untuk instrumen apa yang kita pilih untuk menabung.

Namun, point pentingnya dan cukup menampar banyak orang. Menabung yang aman adalah dalam bentuk aset, bukan uang.

Menabung uang itu salah.

Apa itu aset? aset adalah sesuatu yang ada harganya.

Contohnya? ada saham, ada tanah, ada deposito, ada emas, perak, obligasi dst.

bisnis.com

Nah, perlu diketahui juga, aset ada dua, aset yang makin bertambah dan aset yang makin nyusut. Jadi cari aset yang sifatnya bertambah, bukan turun, ya kaya contoh contoh tadi emas dan teman-temannya.

Jam tangan merk tertentu, kolektor rare item juga aset. Vespa kuno juga aset.

Dalam dunia digital misalnya akun instagram dengan jutaan pengikut dan aged domain juga termasuk aset.

Kaya ini loh, cerita anak yang disuruh bapaknya jual ikan? ya kaya gitu, kita juga sama, jika kita ketemu orang yang ngerti value kita, kita akan dihargai, ini cuma perkara kita siapa ketemu siapa, gitu doang.

Kalau untuk saat ini, kita bisa coba cari barang barang langka di marketplace, uang kuno deh, lalu pelajari. Sekarang dunia digital, nyari info apapun ada. Jemput bola istilahnya.

RECOMMEND :  √37+ Memulai Usaha di Era Digital, Perhatikan 5 Hal Ini

Kalau ngga mau ribet, cari aja logam mulia, coba aja dari yang kecil kaya perak, nah kumpulin tuh. Ingat, dikit didkit lama lama jadi bukit.

Petakan saja mana yang paling mudah kita akses, ya karena sikon orang tidak sama.

Selanjutnya, Bagaimana Cara Menabung Aset Tersebut?

Cara menabungnya begini.

Aset yang bisa kita beli dengan harga murah, lalu di kemudian hari aset ini kita puter jadi lebih besar, dari perak ke emas, ke tanah, saham dst. Ini adalah cara menabung yang benar, jad nilainya terus naik.

Sebagai info, emas itu aset yang menarik.

Tahun 2000 satu motor butuh biaya 30 gr emas, satuannya ingat gram, di tahun 2020 untuk satu motor, hanya butuh 19 gram saja. Ya, jadi nilai gramasinya menurun, ini juga sama dengan biaya haji.

Wah, menarik kan, coba deh pelajari emas ini. Jadi ngga usah mikir harga lagi naik atau turun, kita kan beli emas. Karena apa? karena inflasi itu pasti terjadi.

Uang terkena inflasi, namun tidak dengan emas.

Ada juga orang yang menabung di saham, dan dia sangat anti sama emas. Ada juga yang suka tanah dan main di tanah. Ini normal, tidak masalah.

Teori itu semua rangkum, kita telaah, dan jadi teori baru. Nah, yang menarik Meskipun teori teori itu sebenarnya dari mereka, kemungkinan juga teori baru kita ditolak loh, hehehe memang dunia bisnis itu unik.

Selanjutnya tentang saham.

Seorang pakar saham Lo Kheng Hong, secara ringkas ia berkata:

“saham adalah instrumen yang dengan cepat memberikan kenaikan buat orang yang ngerti dan bisa membaca data. Ini adalah pelipat ganda paling canggih yang saya tahu.”

Berbicara tentang saham memang sedikit rumit, menabung dengan saham akan kita bahas pada lain kesempatan 🙂

RECOMMEND :  √ 700++ Ide Nama Nama Frozen Food Untuk Usaha 2021

Berikutnya, untuk pemula akan kita bahas tentang cara menabung simpel dan boleh dicoba.

Cara Menabung yang Boleh Dicoba

infoperbankan

Anggap ini cara menabung paling gampang bagi pemula untuk jenis instrumen emas.

Judulnya, kondisi keuangan kalian bisa dioptimasi dengan cara menabung yang optimal 😀

Misalnya punya bisnis yang udah jalan dan penghasilan stabil diatas 4 juta. Kalau misal kondisinya seperti itu, saran saya bisa coba menabung emas, bisa di BRI, atau Mandiri Syariah.

Yang paling mudah sih di BSM. Kalau di BRI lebih murah, tapi lebih rumit.

Masuk ke sana, bilang mau beli emas yang 50 gram, kalau hari ini sekitar 48 juta 600, hari ini loh ya (18 Agustus 2020), jika penghasilan kalian masih ada di 4 juta, dicicil aja setahun, nah di bulan ke dua belas, harganya bisa jadi sudah naik, jadi ada keuntungan di situ.

Kalau cicilannya segini biasanya kita disuruh bayar 20 %, dari 48 juta, ya sekitar 9,8 juta.

Nah setiap bulan kita cicil 3,2 juta setiap bulan, begitu. Jadi bukan ambil sedikit sedikit, agar supaya kita punya akad jadi lebih tanggung jawab, dan uangnya ngga kemana mana.

Tapi kalau memang belum punya uang banyak, ya ambil saja yang pasti satu gram dua gram.

Kesimpulan

Uang itu pasti kena inflasi tapi emas tetaplah emas.

Oke, cukup ya materi hari ini seputar cara menabung. Menabung pangkal kaya kalau cara menabungnya benar. Dan ingat hal yang banyak berawal dari sedikit.

Kunci belajar adalah apapun yang tidak diajarkan di kelas, maka harus dicoba, ngga papa walau gramasinya kecil. Yang penting ada pengalaman.

Ini juga masuk dalam teori berhutang. Berhutanglah sebelum kalian butuh hutang. Iya hutang dulu ke bank, nyicil emas. Sebelum suatu saat kalian butuh hutang, bangkrut misalnya, eh 😀

Begitu… menarik ya.**

**Artikel ini merupakan catatan kuliah online Sintesa Akademi Angkatan 10 oleh Ibrahim Vatih tanggal 18 Agustus 2020.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *