√75+ Seputar Hari Raya Nyepi, Ritual dan Makanan Khasnya

√75+ Seputar Hari Raya Nyepi, Ritual dan Makanan Khasnya

Seputar Hari Raya Nyepi, Ritual dan Makanan Khasnya
Seputar Hari Raya Nyepi, Ritual dan Makanan Khasnya

Ketika mendengar Hari Raya Nyepi sepertinya begitu identik dengan Bali. Meskipun sebenarnya bukan cuma masyarakat Bali saja yang merayakan tahun baru umat Hindu tersebut. Mirip dengan namanya, Nyepi berarti sepi atau sunyi. Ketika merayakan tahun baru tersebut, umat Hindu Bali tidak akan keluar rumah entah untuk bekerja, belajar, atau berlibur. Tahun baru bagi umat Hindu ini juga dirayakan dengan beberapa upacara atau ritual untuk mendekatkan diri dengan Tuhan. Jadi, bukan hanya sekedar diam diri di rumah saja ya.

Ritual Menyambut Tahun Baru Umat Hindu

Apakah Anda pernah mengira kalau Hari Raya Nyepi langsung dilakukan dengan tidak keluar rumah sama sekali? Sebelum tahun baru bagi Umat Hindu tersebut tiba, ada beberapa ritual yang perlu dilakukan.

Sebab, tujuan utama dari perayaan tahun baru tersebut ialah mensucikan diri dan menaikkan kualitas hidup. Ini dia beberapa upacara yang wajib dilangsungkan dalam menyambut tahun baru.

  1. Upacara Melasti

Ritual dimulai dengan Upacara Melasti untuk membersihkan diri dari semua kotoran. Bukan hanya kotoran fisik loh, namun juga kotoran batin (bhuana alit dan amertha). Sehingga akan mencapai hidup yang sejahtera.

Upacara Melasti ini memakai arca, pretima dan barong sebagai simbol pemujaan kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Lantas, diarak menuju sumber air untuk memohon pembersihan dan tirta amertha (air suci kehidupan).

  1. Pemujaan

Setelah jiwa dan raga dibersihkan, upacara berikutnya dalam Hari Raya Nyepi ialah pemujaan. Umat Hindu menyampaikan bhakti di Balai Agung atau Pura Desa di setiap desa pakraman.

  1. Tawur Agung (Mecaru)

Tepat satu hari sebelum tahun baru tiba, dilaksanakan ritual Tawur Agung. Tawur Agung ialah proses mengembalikan sari-sari alam supaya terbentuk keseimbangan. Tawur Agung ditujukan untuk membuat kehidupan menjadi harmonis. Ritual berikutnya dalam Hari Raya Nyepi ialah upacara pengerupukan. Semua rumah dan pekarangan disebari Nasi Tawur, diobor-obori, disemburi Mesui serta seluruh benda di sekitarnya dipukuli hingga menciptakan suara keras. Pada malam pengerupukan ini umat Hindu berupaya mengusir buthakala yang disimbolkan dengan boneka raksasa bernama Ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh yang terbuat dari kertas dan bambu ini diarak keliling desa lantas dibakar dalam api unggun.

RECOMMEND :  √49+ Budaya Minum Jamu di Indonesia Bermanfaat Bagi Kesehatan

Acara Inti Hari Raya Nyepi

Sebenarnya sangat wajar kalau misalnya banyak masyarakat umum yang mengira Hari Nyepi dirayakan dengan cara berdiam di rumah saja. Sebab, hal itu merupakan acara inti pada saat Hari Nyepi telah datang.

  1. Nyepi

Ini dia acara puncak Hari Raya Nyepi, yakni menahan diri di dalam rumah selama 24 jam. Mulai dari terbitnya matahari sampai terbenamnya matahari esok hari. Selama itu, tidak akan ada penganut Agama Hindu yang pergi satu langkah saja dari rumah. Lantas apa yang dilakukan umat Hindu selama 24 jam di dalam rumah? Mereka mengamalkan Catur Brata. Catur Brata ini memuat beberapa ritual. Pertama adalah Amati Geni yang mana umat Hindu dilarang melakukan aktivitas yang perlu menyalakan api. Kemudian Amati Lelanguan yakni mencegah hal berhubungan dengan wacika.  

Wacika merupakan perkataan benar, yang dalam interaksi dengan umat manusia dan Tuhan telah atau belum dilaksanakan. Kemudian Amati Karya, maksudnya tidak bekerja namun justru mengevaluasi diri terhadap pekerjaan. Terakhir ada Amati Lelungan yakni tidak keluar rumah dengan mengevaluasi diri. Jadi pada intinya umat Hindu fokus pada upaya mengevaluasi diri. Mengevaluasi diri saat suasana sepi menjadi lebih efektif bukan?

  1. Ngembak Geni

Ritual terakhir dalam Hari Raya Nyepi ialah Ngembak Geni. Jadi, umat Hindu yang sudah selesai melakukan ritual inti Nyepi, selanjutnya bisa kembali beraktivitas normal seperti biasanya.

Biasanya, umat Hindu juga mengunjungi saudara atau kerabat dengan tujuan menyapa dan bermaaf-maafan. Nyepi bukan sekedar ritual untuk mendekatkan diri dengan Tuhan namun juga sesama manusia untuk mencapai kehidupan sejahtera.

Kuliner Khas Ketika Tahun Baru Hindu

Mendekati Hari Raya Nyepi, ada banyak sekali kuliner khas yang dibuat oleh masyarakat Bali. Kalau Anda sedang berada di Bali tepat beberapa hari sebelum Nyepi, bisa mencoba sejumlah makanan tersebut.

  1. Nasi Tepeng

Pertama ada nasi tepeng, yakni kuliner khas dari Gianyar Bali. Nasi tepeng ini dibuat dari perpaduan kacang panjang, kacang merah, nangka muda, terong, daun kelor lantas ditaburi dengan kelapa parut. Nasi tepeng ini cocok sekali disantap untuk mengenyangkan perut. Kalau misalnya jauh-jauh datang ke Bali, tentu harus menikmati makanan khasnya bukan? Apalagi cita rasa aslinya tidak mungkin bisa ditemukan di daerah lain.

  1. Ayam Betutu

Siapa yang tidak mengenal ayam betutu? Sepertinya semua orang sudah familiar dengan makanan lezat asli Bali ini. Ketika Nyepi, ayam betutu umumnya dipakai sebagai sajian dalam acara sesembahan.

  1. Lawar

Berikutnya ada lawar. Lawar dibuat dari sayuran, daging cincang dan bumbu khas Bali. Menyantap lawar tidak hanya lezat, namun juga sehat ya. Sebab ada perpaduan daging dan sayuran.

  1. Entil

Entil ialah kuliner yang umum disajikan dengan bentuk mirip ketupat. Kuliner ini terbuat dari beras, lantas dibungkus daun dan diikat dengan bambu. Entil telah menjadi hidangan khas Hari Raya Nyepi sejak zaman dahulu.

  1. Cerorot

Setelah membahas makanan berat, jangan sampai melewatkan jajanan khas. Cerorot ialah kue basah khas Bali yang mempunyai bentuk memanjang mirip kerucut. Cerorot dibentuk memakai kulit ental.

  1. Jaja Apem

Ada lagi makanan ringan khas Bali yakni jaja apem. Jaja apem dibuat dari adonan fermentasi tepung beras lantas ditambahkan tape singkong dan air kelapa. Sepertinya sudah terbayang ya perpaduan rasa yang nikmat dari jaja apem?

RECOMMEND :  √225+ Gambar Motif Henna Tangan Sampai Kaki Mudah dan Simpel

Keadaan di Bali Ketika Nyepi

Setelah menyimak beberapa ritual dalam merayakan Hari Raya Nyepi, sepertinya sedikit banyak tampak seperti apa kondisi di Bali. Benar-benar senyap tanpa adanya aktivitas masyarakat.  Keadaan disana benar-benar tampak seperti tidak ada aktivitas apapun dalam rumah. Sebab, masyarakat tidak akan menyalakan listrik, lampu, berbincang-bincang, berangkat sekolah, maupun berangkat kerja. Ketika diamati dari luar rumah, benar-benar tampak tidak ada aktivitas, suara maupun cahaya. Layaknya kota mati tanpa ada tanda-tanda kehidupan. Sebenarnya, ada maksud khusus mengapa tidak melakukan aktivitas normal atau gaduh seperti umumnya.

Masyarakat Hindu percaya bahwa dengan membuat sunyi keadaan akan mampu mengelabui setan. Jadi, mereka percaya setan pembawa bencana akan berpikir tidak ada penghuni manusia sehingga pergi dari tempat tersebut. Selain tidak akan melihat tanda kehidupan di rumah masyarakat, sejumlah fasilitas umum juga ditutup sementara. Misalnya saja bandara. Akan tetapi, untuk fasilitas mendesak seperti rumah sakit tetap buka.   Pada saat Hari Raya Nyepi, umat Hindu benar-benar menahan diri dari mengikuti hawa nafsu. Mendekatkan diri kepada Tuhan. Sehingga mencapai kesucian lahir maupun batin.   Umat Hindu juga membangun hubungan baik dengan sesama manusia begitu aktivitas Nyepi selesai. Hal ini ditandai dengan aktivitas silaturahmi. Silaturahmi ini dilakukan dengan keluarga dan tetangga.

Melalui aktivitas saling memaafkan, maka tercipta kehidupan baru yang bersih. Memaafkan segala kesalahan, saling menyayangi sesama manusia, lantas menciptakan hidup damai dan rukun. Indonesia mempunyai banyak sekali agama. Dimana masing-masing agama mempunyai sistem penanggalan tersendiri sehingga tahun baru juga dirayakan dengan ritual berbeda. Misalnya saja Hari Raya Nyepi yang dirayakan oleh masyarakat Hindu.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *