Purwakanthi telah menjadi bagian dari kekayaan sastra jawa selama ratusan tahun.
Purwakanthi sejak dulu digunakan masyarakat sebagai jembatan agar ungkapan yang disampaikan menjadi ringkas, dengan susunan padanan kata bersajak yang pas, sehingga terkesan indah dan tentunya mudah diingat.
Ada tiga macam purawakanthi yang digunakan, yaitu:
1 Purwakanthi Guru Swara
2 Purwakanthi Guru Sastra
3 Purwakanthi Guru Basa/Lumaksita
ketiga purwakanthi ini memiliki ciri khas masing-masing. Selanjutnya, untuk mengetahui lebih lengkap, mari simak uraian seputar purwakanthi berikut ini.
Menurut bahasa, purwakanthi merupakan gabungan dari dua kata yaitu ‘purwa‘ dan ‘kanthi‘. Purwa artinya awalan, sedangkan kanthi berarti menggandeng atau mengulang. Dari sini, secara harfiah purwakanthi dapat diartikan sebagai ‘mengulang yang telah disebut di awal‘.
Pengertian ini selaras dengan pengertian purwakanthi dalam bahasa Jawa yang berbunyi:
Purwakanthi yaiku gandhenge swara sing mburi karo swara sing wis kasebut ing ngarepe.
Sebagai contoh dalam purwakanthi guru swara yang berbunyi “Ana awan, ana pangan” terdapat persamaan bunyi ‘an’ pada kata awan dan pangan. Maksud dari purwakanthi ini adalah “jika masih ada hari , pasti ada rejeki”.
Sebenarnya, selain dalam sastra Jawa, penggunaan rima atau alunan bunyi yang sama pada beberapa kata juga digunakan dalam sastra Sunda. Keduanya sama, digunakan untuk membuat pantun dan paribahasa yang biasanya berisi petuah kehidupan.
Dengan menggunakan rima dalam purwakanthi, proses memberi petuah dan menyindir dapat dilakukan sekaligus. Pendengar akan cepat menangkap maksudnya, karena kalimatnya yang pendek, bahasa yang relatif mudah dimengerti dan disampaikan secara halus sambil bercanda.
Purwakanthi masih digunakan masyarakat Jawa sampai sekarang, jadi jika kamu ingin tahu seperti apa, cobalah bercakap dengan mereka 🙂
Setelah mengetahui pengertian purwakanthi, sekarang mari kita belajar tentang macam-macam purwankanthi.
Seperti telah dijelaskan di atas, purwakanthi ini dibagi menjadi tiga yaitu purwakanthi guru swara, guru sastra dan guru basa atau lumaksita.
Pembagian ini dilakukan agar materi purwakanthi lebih mudah dipahami.
Selanjutnya, mari kita bahas satu-persatu tiga nacam purwakanthi ini dengan menyertakan pengertian dan contohnya.
Purwakanthi guru swara adalah jenis purwakanthi yang ditandai dengan adanya persamaan bunyi huruf vokalnya.
Pengertian singkat dalam Bahasa Jawa, Purwakanthi guru swara yaiku purwakanthi ingkang runtut ing swarane.
Huruf vokal ini dapat berupa vokal a, i, u, e dan o. Contohnya kata ” kapok lombok” keduanya mempunyai padanan vokal ‘o’.
Contoh ukara yang termasuk purwakanthi guru swara:
Purwakanthi guru sastra yaiku purwakanthi ingkang runtut ing sastra utawa tulisane.
Purwakanthi guru sastra dapat ditandai dengan penggunaan huruf konsonan yang sama. Contohnya seperti dalam tembung purwakanthi “tata titi titig tatag” mempunyai huruf konsonan yang identik yaitu huruf ‘T’.
Contoh purwakanthi guru sastra antara lain:
Lumkasita dalam bahasa Indonesia mempunyai arti berjalan. Dikatakan demikian karena dalam purwakanti ini ada kata yang berpindah (berjalan) atau berulang. Artinya ada kata yang telah disebut di depan, lalu diulang kemali di bagian selanjutnya.
Purwakanthi guru basa/lumkasita yaiku purwakanthi kang adhedhasar runtute tembung sing ana ngarep karo tembung sing ana mburine.
Contoh purwakanthi guru basa/lumkasita:
Berikut ini beberapa contoh penggunaan purwakanthi guru swara dan guru basa dalam pembuatan ukara atau kalimat.
Akhirnya, terimakasih telah mampir dalam artikel purwakanthi ini, semoga dapat memberi manfaat.
Tembang sinom - Setelah sebelumnya kita belajar tentang paugeran tembang macapat, sekarang mari kita pelajari…
Paugeran tembang macapat- Jika kamu berasal dari Suku Jawa pasti sedikit banyak akan tahu tentang…
Jenis bahan kulit - Kulit merupakan bahan pakaian tertua yang digunakan manusia. Saat ini, produk…
Jenis bahan mukena - Apakah kamu berniat membeli mukena baru? Sudahkah kamu merencanakan dari bahan…
Jenis kain tote bag keren dan kekinian - Tote bag akhir akhir ini mulai nge-trend…
Apakah Anda ingin memberikan mainan yang mendidik untuk anak Anda? Membuat mainan edukatif sendiri adalah…
This website uses cookies.