Tipe-tipe letusan gunung api- Sebagai negara yang wilayahnya termasuk dalam lingkaran cincin api Pasifik, Indonesia dianugerahi ratusan gunung baik itu gunung non-aktif maupun aktif.
Gunung non-aktif (mati) adalah gunung yang tidak melakukan aktivitas fisik. Gunung ini cocok untuk alternatif pendakian yang aman, contohnya Gunung Arjuna di Kota Batu dan Gunung Sumbing di Temanggung, Jawa Tengah.
Sedangkan gunung aktif (berapi) adalah gunung yang masih melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik ini salah satunya adalah pernah atau sedang dan atau akan mengalami letusan.
Gunung Meletus adalah salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia. Disebut bencana karena material letusannya bersifat merusak dan membahayakan penduduk sekitar gunung.
Gunung yang meletus akan mengeluarkan material yang dikandungnya ke udara. Keluarnya material ini ada beberapa macam/tipe yang dipengaruhi bentuk gunung, kekuatan lontaran dan juga jenis material yang dimuntahkannya.
Lebih jauh berikut beberapa tipe letusan gunung api beserta pembahasannya yang dapat menambah wawasan kegunungapian kamu.
Ciri utama letusan gunung api tipe stromboli adalah adanya interval jarak yang hampir sama di setiap letusannya. Misalkan intervalnya adalah 12 menit, maka lava dalam gunung tersebut akan mendidih dan meletus pada jangka waktu 12 menit.
Beberapa ciri letusan tipe ini antara lain:
Contoh gunung tipe stromboli:
Gunung yang mempunyai karakteristik lava sangat cair termasuk dalam tipe hawaii.
Karena lava sangat cair, saat erupsi akan terjadi semburan di puncak gunung dan diikuti lelehan lava yang keluar dari kepundan (celah-celah gunung berapi).
Ciri letusan tipe ini antara lain:
Contoh gunung tipe seperti ini adalah gunung-gunung di Kepulauan Hawai seperti Maona Loa, Maona Kea dan juga Kilauea. Itulah mengapa jenis letusannya disebut letusan tipe hawaii, ya karena banyak gunung di kepulauan tersebut mempunyai tipe letusan yang sama.
Hal ini juga dipengaruhi bentuk gunung di sana yang memang rata-rata hampir datar seperti tameng, karena seperti kita tahu Kepulauan Hawaii terbentuk dari tumpukan material letusan gunung api di bawah laut. Jadi yang nampak hanya puncaknya saja.
Sesuai dengan namanya, tipe letusan gunung ini diambil dari nama Gunung Merapi di Jawa Tengah. Gunung api ini ternyata unik sampai harus mempunyai kategori sendiri dalam hal tipe letusannya.
Sifat unik dan khusus gunung meletus yang dimiliki oleh Merapi adalah bersifat periodik dan mempunyai siklus tertentu.
Gunung api ini aktif dalam jangka waktu 2-3 tahun sebanyak 1 kali, atau bisa juga berlangsung sampai selama 7 tahun dan kemudian istirahat selama 6-12 tahun.
Ciri-Ciri letusan tipe merapi antara lain:
Macam-Macam Tipe Letusan Merapi:
Tipe A
Magma naik melalui pipa kepundan dan memecahkan kubah yang lama, kemudian membentuk kubah baru atau lidah lava menghasilkan awan panas atau Wedhus gembel.
Pada fase ini, mulai ada letusan kecil namun tidak terlalu berbahaya.
Tipe B
Fase ini dimulai dengan naiknya magma melalui pipa kepundan. Magma memecahkan penutup di atasnya dengan letusan-letusan kecil dan keluarnya lava.
Fase utama akan menghancurkan sebagian puncak dari gunung api. Pada fase akhir, lava akan membentuk kubah atau lidah lava dengan viskositas (kekentalan) lebih tinggi dari tipe A. Awan panas yang keluar bisa mencapai sekitar 12-14 km dari pusat letusan.
Tipe C
Pada fase ini letusan dimulai dengan naiknya magma dengan kandungan gas yang cukup tinggi.
Letusan yang terjadi memecahkan penutup di atasnya dan melepaskan gas yang terkandung dan tidak ada aliran yang terbentuk. Biasanya erupsi berlangusng singkat.
Setelah tekanan gas berkurang, kubah atau lidah lava terbentuk.
Tipe D
Merupakan letusan yang paling berbahaya, tanpa aliran lava adanya aliran lava, puncak gunung api di hancurkan, kaldera terbentuk dan banyak sekali awan panas atau wedhus gembel.
Wedhus gembel dapat mengakibatkan bencana kebakaran hutan yang akan menambah daftar permasalahan lingkungan.
Nama vulcano diambil dari Gunung Vulcano di Italia Tengah. Letusan jenis ini adalah yang paling umum terjadi pada gunung-gunung di dunia.
Ciri khas letusan volcano adalah terbentuknya awan panas yang keluar membumbung ke angkasa menyerupai bentuk jamur raksasa.
Karakteristik lain dari tipe letusan volcano yaitu:
Berdasarkan kekuatan erupsi dan kedalaman dapur magma, letusan tipe vulcano dibagi menjadi 2 :
Volcano Lemah
Volcano lemah tekanan gas sedang karena dapur magmanya tidak terlalu dalam. Contoh letusan Gunung Bromo dan Semeru di Jawa timur, Gunung Api Raung dan Gunung Lokon.
Volcano Kuat
Sebaliknya, Letusan ini terjadi dengan tekanan gas yang kuat karena letak dapur magma yang dalam. Contoh Gunung Etna dan Volcano di Italia, Gunung Api Guego (Guatemala, 1944), Augustine (Alaska, 1976), Sakurajima (Jepang, 1985).
Nama ‘Pelee’ diambil dari nama gunung yang pernah meletus di Amerika Tengah tepatnya di kota St. Piere Karibian.
Terjadi karena adanya sumbatan berbentuk jarum pada jalan kawah sehingga menyebabkan tekanan gas naik.
Letusan ini hampir mirip dengan tipe volcano, bedanya ada tambahan unsur gas yang bercampur dengan lava.
Ciri-ciri tipe letusan Pelee:
Contoh gunung dengan tipe letusan seperti ini antara lain Letusan Gunung Pelee (1902, menewaskan 29.000 orang) dan Gunung Hibok-Hibok (1948-1951)
Dari semua tipe letusan, letusan jenis ini adalah yang terdahsyat dan sangat eksplosif.
Nama ‘pliny’ diambil dari sejarawan Romawi, Pliny, yang mencatat sejarah meletusnya Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi.
Ciri yang sangat mudah dikenali adalah fenomena hilangnya pundak kepundan karena terlempar oleh tekanan gas yang super besar.
Ciri lain yang sangat membedakan tipe letusan gunung ini adalah:
Gunung-gunung tipe plinian contohnya:
Ciri khas dari letusan tipe vincent adalah adanya danau kawah pada puncak kepundan. Ketika gunung meletus, maka air di danau kawah tersebut akan tumpah bersama lava. Hal tersebut akan sangat berbahaya bagi daerah yang ada di sekitarnya karena dapat diterjang banjir lahar panas.
Ciri-ciri lain letusan:
Contoh gunung dengan tipe letusan sint Vincent:
Jenis letusan freatoplinian mempunyai ciri khas berupa letusan yang sangat besar dari magma dengan komposisi riolit atau magma yang bersifat asam.
Hasil letusan berupa butir lapili yang halus seperti kerikil, debu dan pasir.
Kedua tipe tersebut merupakan erupsi yang terjadi pada pulau gunung api, gunung api bawah laut atau gunung api yang berdanau kawah.
Surtseyan merupakan erupsi interaksi antara magma basaltic dengan air permukaan/bawah permukaan. Letusannya lalu disebut sebagai freatomagmatik.
Sedangkan freatoplinian kejadiannya sama dengan surtseyan, tetapi magma yang berinteraksi dengan air berkomposisi riolitik.
Tipe kombinasi merupakan gabungan dari beberapa tipe letusan. Misalnya gabungan antara jenis letusan Volcano-Stromboli atau Volcano-Merapi.
Di Indonesia sendiri, Gunung Semeru mengalami letusan jenis Volcano-Merapi pada tahun 1958-1968. Namun, setelah letusan tersebut sampai dengan sekarang, Gunung Semeru mempunyai jenis letusan Volcano-Stromboli.
Demikianlah pembahasan lengkap tentang ciri-ciri, contoh dan tipe letusan gunung api di Indonesia dan dunia. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat dan menambah wawasan kamu tentang kegunungapian.
Terimakasih!
Kumpulan contoh tembang Pangkur - Salah satu tembang macapat yang hendak saya bahas pada postingan…
Contoh tembang Durma - Setelah membahas tembang Dhandanggula tempo lalu, sekarang mari kita kupas salah…
Saat ini, kepedulian terhadap lingkungan semakin meningkat. Banyak orang yang mencari cara untuk hidup lebih…
Tembang Dhandanggula - Setiap dari kita pasti punya yang namanya cita-cita, impian atau angan-angan yang…
Tembang Asmarandana merupakan salah satu tembang macapat yang cukup populer di kalangan muda mudi pada…
Tembang Kinanthi - Jika masyarakat modern punya bioskop, konser, karaoke untuk menghibur diri di kala…
This website uses cookies.