Tembung Rangkep Beserta Pengertian – Jenis tembung dalam Bahasa Jawa memang banyak. Beberapa diantaranya adalah tembung lingga, tembung andhahan, tembung rangkep dan tembung camboran.
Minggu kemarin kita telah membahas dua tembung yaitu lingga dan andhahan. Sekarang kita menginjak materi tiga, yaitu tembung rangkep. Pada kesempatan berikutnya insyaallah akan dibahas tembung camboran. Silahkan menunggu dengan sabar 🙂
Tembung rangkep dalam Bahasa Jawa dimaknai sebagai berikut:
Tembung rangkep yaiku sakabehing tembung sing diwaca kaping pindho, bisa sakabehing tembung utawa mung sawanda wae.
Artinya: tembung rangkep adalah semua kata yang dibaca dua kali, bisa dibaca semua kata secara utuh, atau juga bisa satu suku kata saja.
Tembung rangkep jika dalam Bahasa Indonesia sama dengan kata ulang. Rangkep memang artinya dobel atau bertumpuk, jadi menumpuk satu kata dengan kata lainnya.
Tembung rangkep memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai berikut.
Tembung rangkep kaperang dadi 3 yaiku: Dwilingga, Dwipurwa, Dwiwasana.
Artinya: tembung rangkep terbagi menjadi tiga macam yaitu dwilingga, dwipurwa, dwiwasana. Berikutnya akan dijelaskan satu persatu mulai dari pengertian sampai contoh contohnya.
Tembung rangkep dwilingga yaiku tembung rangkep kang kadadean saka rangkep e tembung lingga.
Maksudnya adalah tembung rangkep ini terdiri dari pengulangan tembung lingga atau kata dasar, jadi tembung rangkep ini belum mendapat imbuhan.
Selanjutnya tembung rangkep dwilingga dibagi lagi menjadi 3 macam berdasarkan owah orane tembung (berubah tidaknya kata) yaitu:
Selanjutnya, tembung rangkep dwilingga juga bisa dikelompokkan berdasarkan maknanya yaitu:
Dwi artinya dua, purwa berarti awalan.
Tembung rangkep dwipurwa yaiku tembung kang dirangkep wanda/suku kata ana ing ngarep dhewe ( tembung rangkep dwipurwa adalah tembung rangkep yang diulang suku kata bagian depan atau suku kata pertama).
Tuladha (contoh):
Dwi artinya dua, wasana artinya penutup.
Tembung rangkep dwiwasana yaiku tembung kang dirangkep wanda/suku kata ana ing mburi dhewe (tembung rangkp dwiwasana adalah tembung rangkep yang di tumpuk suku nkata bagian akhir).
Tuladha (contoh):
1) Tuladha dwilingga padha swara
2) Tuladha dwilingga salin swara
3) Tuladha dwilingga semu
4) Tuladha dwipurwa
5) Tuladha dwiwasana
Itulah dia, penjelasan lengkap tentang tembung rangkep. Terimakasih sudah mampir, semoga bermanfaat.
Artikel ini terkait dengan:
tembung rangkep dwipurwa tuladhane
tembung rangkep yaiku
tembung rangkep dwilingga wantah
tembung rangkep dwilingga salin swara
Tembung Rangkep Beserta Pengertian
Saat ini, mainan edukatif telah menjadi pilihan yang populer bagi para orang tua yang ingin…
Puisi Bahasa Jawa - Puisi tidak hanya terdapat dalam bahasa Indonesia, dalam bahasa daerah seperti…
Tembang Megatruh - Setelah membahas tembang macapat Pangkur pada artikel sebelumnya, kali ini kita akan…
Kumpulan contoh tembang Pangkur - Salah satu tembang macapat yang hendak saya bahas pada postingan…
Contoh tembang Durma - Setelah membahas tembang Dhandanggula tempo lalu, sekarang mari kita kupas salah…
Saat ini, kepedulian terhadap lingkungan semakin meningkat. Banyak orang yang mencari cara untuk hidup lebih…
This website uses cookies.