Teknik Foto Produk Menggunakan Smartphone- Saat ini sedang happening fenomena orang berjualan di berbagai media sosial. Orang-orang ini tidak selalu berasal dari corporate besar, namun malah didominasi oleh Ibu rumah tangga dan disusul para pelajar/mahasiswa.
Semakin banyak pemain tentunya tingkat persaingan juga semakin tinggi.
Maka setiap pemain juga berlomba-lomba untuk menarik pembeli, salah satunya dengan menyajikan foto produk yang enak dilihat (eye catching).
Nah, sayangnya tidak banyak dari kita yang mempunyai keterampilan untuk menggunakan kamera besar seperti DSLR. Akhirnya kita biasa menggunakan alat ala kadarnya seperti android/smartphone.
Namun, jangan berkecil hati. Sebenarnya, dengan smartphone kamu-pun saat ini sudah bisa menghasilkan gambar standar online shop asal tahu tekniknya.
Lalu apa saja teknik foto produk Menggunakan smartphone untuk online shop kamu? Simak ulasannya berikut ini.
Backgroud setiap jenis produk mungkin berbeda. Yang terpenting dari pemilihan background adalah backgroud tidak lebih menonjol daripada produk yang kamu jual. Begitu pula tambahan properti yang digunakan.
Itulah mengapa banyak orang cenderung menggunakan background warna putih polos untuk produk dengan warna cerah yang tajam, atau hitam polos untuk produk dengan warna terang.
Background polos satu warna akan menghasilkan lighting yang rata serta fokus foto akan tertuju pada produk.
Untuk produk dengan ukuran kecil kamu bisa membuat studio sederhana menggunakan kardus dan kertas putih polos dengan tambahan beberapa lampu LED untuk pencahayaan.
Sedangkan untuk produk besar seperti baju ataupun produk yang memang harus ditampilkan peng-aplikasiannya dalam kehidupan seperti kacamata dan jam tangan. Kamu bisa menggunakan model yang sesuai dengan produk kamu.
Kamu bisa meminta saudara atau teman. Jika kamu punya manekin kamu juga bisa menggunakannya.
Model tak melulu harus cantik karena itu bisa diakali dengan sedikit permainan make up, yang terpenting model kamu harus sesuai ukuran badannya dengan produk yang ia kenakan.
Selanjutnya, kamu bisa membuat backdrop sederhana dari barang-barang yang ada atau bisa juga dilakukan di outdoor dengan background taman, jembatan dan lainnya.
Bagaimanapun kamu mengutak-utik produk kamu jika cahaya yang diterima produk kurang maka akan membuat semuanya sia-sia.
Terlebih kamu menggunakan smartphone yang sensitivitas cahayanya lebih rendah daripada kamera DLSR. Jadi, cahayanya harus benar-benar terang.
Cahaya terbaik untuk foto produk adalah dengan memanfaatkan sinar matahari.
Meskipun begitu, cahaya matahari juga harus tetap diatur agar tidak terlalu tajam. Ambillah gambar saat posisi matahari tidak terlalu tinggi, yaitu sekitar jam 8-9 pagi atau jam 4-5 sore.
Jika terpaksa ambil gambar di dalam ruangan, pastikan menambahkan lampu yang cukup terang.
Lighting tambahan juga berfungsi agar foto yang dihasikan lebih hidup dan ada kesan 3 dimensi.
Ada beberapa sudut datang cahaya, yaitu:
Sebelum melakukan pengambilan gambar tentukan terlebih dahulu tema yang akan diusung.
Tema secara keseluruhan menentukan proses pengambilan gambar, termasuk juga pemilihan properti, komposisi warna yang pas, background, dan lain-lain.
Cara menentukan tema:
Cara foto dengan smartphone yang selanjutnya adalah dengan menggunakan bantuan reflektor.
Reflektor dapat disebut juga sebagai pemantul. Reflektor berfungsi untuk mengatur kembali cahaya yang yang diterima obyek.
Reflektor ada dua jenis: reflektor cahaya dan reflektor warna.
Reflektor cahaya
Berfungsi untuk memantulkan cahaya.
Ada tiga bahan yang bisa kamu gunakan yaitu perak (pemantul cahaya 100%), kertas putih (memantulkan cahaya kurang dari 100%) dan layar hitam (untuk menyerap/meredam cahaya)
Reflektor warna
Reflektor warna berfungsi untuk memberikan kesan hangat dan dingin.
Kamu bisa menggunakan air yang diwadahi dengan wadah bening.
Warna air kuning untuk kesan hangat dan warna biru untuk kesan dingin.
Material bahan dari obyek tentunya sangat bermacam-macam.
Ada tipe doff, shinny dan glitter.
Khusus untuk produk dengan bahan shinny kamu bisa gunakan studio mini agar obyek tidak terkena cahaya secara langsung sehingga bayangan pemotret tidak nampak dalam obyek.
Selain itu obyek difoto dari sisi atas dengan memberi sedikit lubang, sedangkan arah cahaya berasal dari sisi kanan kiri, atas (jika mungkin) dan juga bawah.
Teknik Foto Produk Menggunakan Smartphone selanjutnya sangat krusial yaitu masalah kamera smartphone yang akan kamu gunakan untuk mengambil gambar.
Beberapa setting ini berkaitan dengan pengaturan ISO, aperture, serta shutter speed.
Fokus kamera harus pada produk, bukan kepada yang lainnya.
Atur shutter speed pada kecepatan yang lumayan tinggi agar foto tidak over. Selanjutnya, setting ISO pada mode Auto. Jika perlu gunakan juga lighting tambahan berupa flash.
Baca Juga: Sedang asyik foto produk tiba-tiba kamera gagal? segera lakukan hal ini!
Kembali ke tujuan awal bahwa foto produk adalah berfungsi sebagai media pengenal produk bagi konsumen. Maka agar konsumen dapat mengetahui dengan jelas spesifikasi (bentuk, warna, bahan dll) dari produk kamu, kamu harus mengambil gambar dari banyak angel/sudut.
Kamu juga dapat membidik setiap partisinya agar mendetail.
Yang harus diperhatikan adalah obyek dalam foto produk tidak melulu harus berada di tengah.
Disarankan malah ada sisi/bagian yang tersembunyi sehingga menimbulkan penasaran.
Kamu bisa menampakkan bagian obyek sebanyak 75%, 50% atau 25%, silahkan pintar-pintar mengatur.
Properti foto penting untuk menambah kesan produk yang di tampilkan. Namun yang perlu diperhatikan properti yang dipilih harus relevan dengan produk dan tidak berlebihan. Lebih yang dimaksud bisa dari sisi ukuran maupun kontras warna.
Contoh, jika produk yang dijual parfum kamu bisa menambhakan properti berupa bunga atau komposisi utama si parfum. Lagi, jika kamu menjual sambal properti yang dibutuhkan mungkin cabai segar, bawang dan talenan.
Sebelum mengambil gambar ada baiknya kamu mengatur terlebih dahulu rasionya. Maksudnya gambar tersebut akan dipasang di marketplace, instagram atau media yang lain.
Misal jika di instagram gambar yang diperlukan adalah rasio square/persegi.
Selain rasio, format gambar juga bisa potrait atau landscape. Tinggal disesuaikan
Hal ini agar gambar yang dihasilkan dapat sesuai dengan platfrom mereka sehingga tampak matching. Yah meskipun kamu dapat melakukan croping tetap saja, gambar yang dikonsep dari awal hasilnya lebih bagus. Lagipula croping tidak boleh dilakukan lebih dari 50% dari total luas gambar.
Kamu dapat mengaturnya di kamera smartphone.
Usahakan kamu mendapat jarak yang cukup dekat saat mengambil gambar produk. Hal ini agar gambar yang kamu dapat cukup detail tanpa harus melakukan zoom.
Zoom berpotensi untuk menurunkan kualitas gambar. Salah satu efeknya gambar akan menjadi pecah.
Jangan lupa untuk menyisakan bidang di setiap sisi produk untuk berjaga jika kamu harus memotongnya.
Saat menekan tombol shutter maka akan ada jeda sampai kamera mengambil gambar. Saat itu tanganmu harus tetap stabil agar gambar yang dihasilkan tidak kabur.
Kamu juga bisa memanfaatkan tripod mini yang saat ini banyak dijual di pasaran.
Mengedit foto yang telah dihasilkan memang tidak ada yang melarang. Namun, ingat gunakanlah fitur ini sebijak mungkin.
Jangan over ketika menambah filter karena hanya akan menimbulkan label produk kamu menjadi seperti palsu dan tidak sesuai kenyataan.
Pengeditan hanya bertujuan untuk menambah kesan foto bukan untuk menghias atau bahkan memanipulasinya.
Watermark juga akan menambah kuat branding produk kamu.
Jangan meletakkan watermark di pojok gambar karena sangat mudah untuk dipotong/dihilangkan.
Letakkan watermark dekat dengan gambar utama dan atur transparasinya asal bisa dibaca dan tidak menutupi produk.
Mengapa? karena hal ini akan membuat proses menjadi lama karena harus sortir secara terus menerus dalam sesi pengambilan gambar.
Selain itu, gambar yang kamu anggap jelek saat penilaian pertama belum tentu jelek saat sudah di pindah di komputer dengan penampakan layar yang besar. sayang bukan jika mungkin kamu telah menghapus gambar yang lumayan bagus tapi selanjutnya sama-sekali tidak mendapat gambar yang lebih baik?
Hentikan kebiasaan tergesa-gesa menghapus foto dan lakukan sortir foto dengan santai.
Banyak latihan memang diperlukan dalam segala hal, tak terkecuali dalam hal memotret produk.
Di awal kamu mungkin akan mengalami kesulitan, namun jangan patah semangat untuk terus mencoba bahkan menggunakan gaya foto yang out of the box.
Suatu saat kamu pun juga bisa menjadi fotografer produk yang professional dengan banyak latihan.
Itulah beberapa teknik foto produk menggunakan smartphone sederhana yang bisa kamu coba. Silahkan jika ada tambahan, tinggalkan jejak di komentar.
Terimakasih.
Saat ini, kepedulian terhadap lingkungan semakin meningkat. Banyak orang yang mencari cara untuk hidup lebih…
Tembang Dhandanggula - Setiap dari kita pasti punya yang namanya cita-cita, impian atau angan-angan yang…
Tembang Asmarandana merupakan salah satu tembang macapat yang cukup populer di kalangan muda mudi pada…
Tembang Kinanthi - Jika masyarakat modern punya bioskop, konser, karaoke untuk menghibur diri di kala…
Tembang Macapat Maskumambang merupakan salah satu anak dari tembang macapat atau tembang dolanan. Jika diurutkan…
Apakah Anda ingin menghabiskan waktu berkualitas dengan anak Anda sambil mengasah kreativitas mereka? Mainan DIY…
This website uses cookies.