Istilah Dalam Gending Jawa – Sekar Gending atau beberapa orang menyebutnya karawitan campuran, merupakan sekaran yang diiringi dengan gendingan.
Sebagian wujud sekar gending dalam pagelaran karawitan dipecah dalam beberapa jenis berdasarkan jalannya sekar serta gending.
Seorang budayawan bernama RMA Kusumadinata yang lebih banyak berorientasi pada gamelan pelog/ salendro dalam, mengatakan sekar gending mengatakan terdapat 5 wujud sekar gending.
Sindenan lampah lagon merupakan sekar irama merdika yang diiringi oleh waditra- waditra yang memiliki sifat- sifat orang, semacam rebab, gambang, gender, suling serta lain sebagainya.
Dalam bagian akhir( madakeun) sindenan lampah lagon akan diiringi gending tandak dengan waditra- waditra yang lain( disarayudakeun)
Bentuk gending yang kedua adalah sindenan lampah sekar gending.
Istilah ini merujuk pada gending serta sekar yang berjalan dalam satu paduan, di mana panjang pendeknya apabila diukur dengan wiletan hendak sama panjangnya.
Sindenan lampah sekar merupakan sekar tandak yang diiringi waditra- waditra semacam gambang, gender, gong, kendang serta sebagainya
Pada sindenan lampah gending, iringan gending gamelan cuma diisi oleh sekar pada bagian- bagian tertentu saja.
Pada prinsipnya sama saja dengan sindenan lampah sekar, perbandingan yang paling utama cuma pada perlengkapan rebab saja, di mana perlengkapan ini tidak dipergunakan.
Berkaitan dengan bahasan kita yaitu gending, ada beberapa istilah kesustraan yang berkaitan dengan gending.
Istilah Dalam Gending Jawa, Cakepan adalah lirik yang ada di dalam gending atau tembang. Tembang disini bisa berupa tembang dolanan, tembang tengahan maupun tembang ageng (gedhe).
Cakepan juga ada dalam suluk pada pertunjukan Wayang Kulit Purwa, atau syair.
Cakepan yaiku syair, tetembungan kang dienggo ing tembang.
Contoh cakepan seperti pada tembang Asmaradana berikut ini:
ASMARADANA
Kang kanggo ing mangsa mangkin,
Priyayi nom kang den gulang,
Kaya kang wus muni kuwe,
Lumaku tumeka jena,
Kang nganggo etung murwat,
Lumaku kekudhung sarung,
Anjaluk den dhodhokana.
Sumber : LKS bahasa Jawa VIII SMP MGMP Kab.Blora kaca 45
Céngkok adalah pola yang dimainkan oleh instrumen rumit yang digunakan dalam gamelan Jawa Indonesia.
Cengkok yaiku Lak – luking swara kanggo nglagokake tembang.
Gendhing yaiku swara lelagoning gamelan.
Gamelan merupakan alat musik yang digunakan untuk mengiringi tembang.
Gamelan yaiku Piranti karawitan kanggo ngiringi tembang.
Jenis alat musik ini ada banyak seperti misalnya: bonang, kendhang, gong kempul, gender, gong gedhe, peking, demung, saron, kenong, slenthem, gambang, rebab, siter dan seterusnya.
Laras adalah tinggi rendahnya suara di dalam tembang.
Laras yaiku rasa thinthingane swara cendhak nganti swara dhuwur.
Titi laras adalah angka angka yang melambangkan tinggi rendahnya suara (laras).
Titi laras yaiku angka minangka gantine laras ( swara cendhak tekan swara dhuwur).
Pathet yaiku ukuran cendhek lan dhuwure swara kanggo nglagokake tembang.
Pathet adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya suara ketika menyanyikan tembang.
Pedhotan adalah jeda swara yang ada di tengah tembang di setiap baris.
Pedhotan yaiku pamedhoting swara ing tengahing tembang ing saben larik.
Jenis kain tote bag keren dan kekinian - Tote bag akhir akhir ini mulai nge-trend…
Apakah Anda ingin memberikan mainan yang mendidik untuk anak Anda? Membuat mainan edukatif sendiri adalah…
Jenis jenis tali - Hai, apakah kamu pernah ikut dalam kegiatan pramuka tali temali? Jika…
Jenis jenis resleting - Jika kamu gemar menggunakan jaket, kamu mungkin pernah memperhatikan bentuk resleting…
Jenis jenis bahan topi - Topi kini tak lagi hanya berfungsi sebagai pelindung dari sinar…
Saat ini, banyak orang yang memiliki keinginan untuk memulai bisnis sendiri namun dihadapkan pada kendala…
This website uses cookies.