Seni Rupa Terapan |Pengertian, Sejarah, Fungsi dan Contohnya
Seni rupa terapan dan aplikasinya dalam kehidupan- Sebagaimana kita tahu bahwa pembahasan seni rupa sangat luas karena seni selalu berkembang.
Perkembangan seni disebabkan oleh adalah perkembangan modernisasi manusia yang terus terjadi dari waktu ke waktu.
Karena cabang seni semakin berkembang, maka untuk memudahkannya para ahli seni membagi seni rupa secara global menjadi dua.
Dua pembagian tersebut adalah seni murni dan seni terapan (biasa disebut dengan seni kriya).
Seni murni telah dibahas dalam artikel sebelumnya dengan judul “Mengenal Seni Rupa Murni Lengkap dengan Sejarah, Fungsi dan Contoh-Contohnya”.
Selanjutnya untuk seni rupa terapan akan dijelaskan dibawah ini, silahkan disimak.
Pengertian Seni Rupa Terapan

Secara terminologi, seni rupa terapan dalam Bahasa Inggris lebih dikenal dengan sebutan applied arts. applied art memiliki sisi fungsional dan juga fungsi estetika.
Sedangkan seni rupa menurut wikipedia adalah karya seni rupa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang mana mengandung nilai fungsi tertentu di samping nilai seni yang dimilikinya.
Fungsi karya seni rupa bisa dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi estetis dan fungsi praktis.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa karya seni rupa terapan adalah jenis karya seni yang lebih mengutamakan nilai kegunaannya dibanding keindahannya.
Sehingga, saat menciptakan seni ini hal pertama yang dilakukan oleh pembuat seni adalah memastikan bahwa barang yang dihasilkannya sesuai dengan fungsi yang diinginkan. Baru kemudian sisi keindahan ditambahkan agar barang lebih menarik dan tidak membosankan.
Selain lebih menarik, dalam kegiatan ekonomi, seni terapan yang ditambah hiasan/dekorasi juga akan menambah harga barang itu sendiri.
Sejarah Seni Rupa Terapan
Sejarah seni rupa terapan hampir sama dengan seni rupa murni, pembagian masanya dibagi menjadi 4 periode. Periode tersebut adalah:

Zaman Prasejarah (Batu dan Logam)
Masih sama seperti seni rupa murni, seni rupa terapan juga sudah ada dan tumbuh sejak zaman prasejarah.
Atau bisa dikatakan seni murni dan terapan tumbuh dan berkembang secara bersamaan.
Beberapa seni rupa terapan pada zaman tersebut antara lain:
- Berbagai peralatan berburu.
- Pakaian dari kulit hewan dan serat tumbuhan,
- Berbagai alat untuk memasak makanan sederhana (gerabah),
- Perhiasan untuk para wanita.
- Alat pemujaan pada dewa.
Barang-barang dari zaman tersebut masih sangat sederhana dan kasar.
Dari informasi ini juga dapat ambil kesimpulan bahwasanya, sebenarnya karya apapun yang dibuat oleh manusia sebenarnya merupakan bentuk seni.
Cakupan pembahasan seni menjadi sempit hanya karena pengertiannya saja.
Selanjutnya, seni-seni dari zaman ini tumbuh dan berkembang menjadi sangat beragam dan lebih detail seiring majunya peradaban manusia.
Zaman Klasik Hindu dan Buddha

Periode kedua perkembangan seni rupa terapan di tandai masuknya pengaruh Hindu dan Buddha dalam Masyarakat.
Zaman ini dijadikan satu karena terjadi hampir bersamaan, sehingga kamu mungkin pernah mendengar akulturasi budaya Hindu dan Buddha.
Pada masa ini, seni terapan berkembang lebih maju bersamaan dengan seni murni.
Peninggalan paling populer adalah berupa candi dan prasasti. Candi berfungsi untuk tempat pemujaan, tempat raja-raja dikuburkan serta tempat khusus sebagai wujud penghormatan raja/tokoh kerajaan yang telah berjasa.
Sedangkan prasasti adalah batu yang permukaannya ditulis dengan informasi-informasi kejadian penting tertentu.
Selain dua benda di atas masih ada kitab-kitab, segaran, gerabah, gapura, situs dan lain sebagainya.
Zaman Islam

Setelah periode Hindu dan Buddha masuklah kebudayaan Islam. Islam dibawa secara damai oleh pedagang dari Gujarat dan China.
Seni dalam Islam mempunyai sedikit pembatasan dalam ajarannya, namun bukan berati tidak berkembang sama sekali.
Peninggalan tersebut berupa arsitektur masjid, seni busana berupa gamis, buku-buku syair, keris dan lain sebagainya.
Zaman Modern

Jika dilihat secara kasat mata karya seni terapan pada zaman ini memang berbeda dari tiga periode sebelumnya.
Karya terapan modern dibuat dengan pertimbangan lebih komplek daripada periode lain.
Pertimbangan tersebut antara lain: perkembangan keilmuan yang pesat, teknologi yang canggih, faktor ekonomi dan sifat masyarakat yang modern.
Karya zaman modern juga sudah mulai dipamerkan dalam acara-acara pameran seni.
Karya tersebut mempunyai banyak motif, banyak bentuk unik, serta terbuat dari bahan-bahan yang tidak biasa.
Fungsi Seni Rupa Terapan
Fungsi seni rupa terapan secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu:
- Pemenuhan praktis, hal ini berarti seni rupa terapan lebih mementingkan fungsi praktisnya terlebih dahulu lalu disusul pertimbangan keindahan. Pun begitu unsur keindahannya juga masih menjadi pertimbangan, hanya saja tidak sebagai perhatian yang utama.
- Pemenuhan Estetis sebaliknya dalam bagian ini, fungsi dari hasil seni rupa terapan adalah semata-mata sebagai benda hias/dekorasi. Dalam pembagian ini, estetika menjadi pertimbangan pertama dan mungkin satu-satunya sehingga lebih mirip seni murni.
Dua fungsi diatas jika dijabarkan, akan berkembang menjadi beberapa poin lagi:
Pemenuhan Kebutuhan Tempat Tinggal

Diketahui sejak zaman nenek moyang dulu, rumah tidak dibangun hanya sekedar kokoh dan melindungi. Rumah dihias, diatur dan dikonsep dengan seni arsitektur agar pemilik rumah dapat betah untuk tinggal.
Begitu juga yang terjadi pada masyarakat modern saat ini, semua bangunan dibuat indah dan megah dengan kreatifitas dan konsep-konsep futuristik.
Dekorasi rumah selain menambah estetika, juga akan menunjukkan status orang yang tinggal di dalamnya
Pemenuhan Kebutuhan Sandang

Kebutuhan sandang/busana adalah masuk dalam kategori primer bersama dengan kebutuhan akan papan dan pangan.
Dulu mungkin busana hanya untuk penutup tubuh saja, namun lihat sekarang ada berbagai model pakaian yang modenya silih berganti setiap tahun. Busana tersebut dirancang dengan apik menggunakan ilmu yang disebut tata busana.
Kalau sudah seperti ini, busana akan masuk seni terapan karena selain mempertimbangkan fungsi, busana juga mempertimbangkan nilai estetis.
Dan bahkan busana-busana zaman modern malah lebih mementingkan nilai estetis sebagai media ekspresi diri daripada sisi kegunaannya.
Pemenuhan Kebutuhan Akan Rasa Aman

Siapapun orang yang tinggal di dunia ini sudah pasti membutuhkan rasa aman sebagai bekal dia melakukan aktivitas sehari-hari.
Kita yang tinggal di zaman modern seperti ini mungkin sudah tidak pusing masalah keamanan karena ada polisi yang berjaga 7×24 jam. Namun beda masalahnya jika kamu hidup di zaman dulu yang masih ada perang.
Itulah mengapa orang zaman dulu menciptakan senjata untuk melindungi dirinya. Senjata-senjata tersebut selain berfungsi dengan baik, juga mempunyai nilai-nilai seni yang bermakna tinggi.
Pemenuhan Kebutuhan Pangan

Dalam pengolahan bahan makanan kita membutuhkan perabotan. Perabotan tersebut dibuat oleh pengerajin tanah liat, logam dan keramik.
Meskipun fungsi utamanya sebagai alat untuk memasak, namun hampir semua perabotan juga dihias untuk menambah kemenarikan dan estetisnya.
Kenyamanan Transportasi

Manusia harus berpindah tempat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perpindahan ini bisa dalam jarak yang dekat dan dapat pula harus ditempuh dalam jarak yang jauh bahkan sampai lintas benua.
Jika sudah seperti itu, maka peran seni terapan dibutuhkan untuk menciptakan sebuah media perpindahan atau yang kita sebut sebagai kendaraan.
Kendaraan selain berfungsi sebagai sarana berpindah tempat juga menunjukkan status dari orang tersebut. Hal ini disebabkan salah satunya karena tingkat kerumitan dan kemewahan seni desain yang diusung si kendaraan tersebut.
Kenyamanan dalam Beribadah

Tempat ibadah sebagai media pendekatan dengan Tuhan sudah seharusnya dikonsep agar umat betah untuk lama-lama tinggal.
Salah satu cara yang digunakan adalah dengan mendesain tempat ibadah semenarik mungkin dengan mengaplikasikan unsur-unsur seni rupa.
Seni rupa tersebut dapat berupa ukiran, kaligrafi, ukiran patung dan lain sebagainya.
Sarana Aktualisasi Diri

Sarana aktualisasi diri berarti seni rupa terapan digunakan untuk modal mendapatkan pengakuan dari orang lain. Bagi masyarakat modern pengakuan diri merupakan kebutuhan juga.
Contoh benda-benda yang digunakan seperti busana branded, perhiasan dan jam tangan.
Contoh Karya Seni Rupa Terapan
Agar memudahkan list contoh karya seni terapan ini akan dibagi berdasarkan bahan pembuatnya.
Kriya Tekstil

Kriya Tekstil adalah adalah kerajinan atau karya seni berbahan dasar tekstil yang di antaranya berupa kain, benang, serat, dan lain sebagainya.
Karya seni yang termasuk kriya tekstil antara lain:
- Batik : Sarung, baju, sandal, aksesoris lain
- Tenun : Berbagai macam model busana
- Songket : Busana adat
- Tapestri : keset kaki, karpet, korden, permadani, gantungan pot bunga, ikat pinggang, taplak meja dan syal.
- Makarame : Syal, tali pot, aksesoris wanita.
Kriya kayu

Kriya kayu berati kerajinan tangan yang dibuat dari berbagai jenis kayu dengan teknik yang beragam pula. Teknik tersebut antara lain ukir dan pahat.
Jenis kayu yang digunakan: jati, Sengon, mahoni, eboni, kelapa dst.
Karya seni ini termasuk:
- Patung
- Topeng
- Wayang
- Ukiran
- Kaligrafi
- Furniture
- Alat dapur dst
Kriya Keramik

Kriya keramik dibuat dengan bahan dasar lempung.
Teknik yang digunakan beragam mulai dari lempeng, pijat, pilin dan cetak. Keramik mempunyai corak yang lebih beragam daripada gerabah.
Beberapa produk kriya keramik adalah:
- Guci
- Vas
- Piring
- Meja/Kursi
- Dekorasi
- Peralatan masak
- Patung
- Celengan dst
Kriya Rotan

Seni kriya rotan adalah kerajinan tangan yang menggunakan bahan baku dari rotan yang diolah melalui proses-proses seni.
Proses singkatnya seperti ini:
- Mula-mula rotan yang telah diukur sesuai kebutuhan
- Rotan dipotong potong
- Selanjutnya dibentuk/dianyam hingga terbentuk anyaman yang diinginkan/ dibentuk sesuai desaian yang akan dibuat,
- Kemudian difinising dengan menggunakan plitur dan siap dipasarkan
- Maka jadilah produk yang diinginkan.
Hasil kerajinan rotan nusantara antara lain:
- Kursi tamu
- Meja makan
- Dipan
- Bufet
- Tempat bunga,
- Lemari hias
- Tas
- Tudung nasi
- Lampion dll.
Kriya Logam

Kriya logam meruakan sebuah seni kerajinan yang bertujuan untuk dapat membuat sesuatu bahan baku logam menjadi barang- barang yang mempunyai nilai guna dan juga mempunyai nilai estetis.
Teknik yang digunakan antara lain: Ketok, las, cor, serta patri. Sedangkan bahan logam yang digunakan yaitu besi, perak, emas, tembaga, kuningan dan alumunium.
Hasil kerajinan logam antara lain:
- Patung
- Vas bunga
- Aksesoris wanita
- Perabotan dapur
- Senjata
- Barang-barang dekorasi lainnya.
Kriya Kulit

Kriya kulit menggunakan berbagai jenis kulit untuk bahan dasar pembuataanya. Kulit yang digunakan misalnya kulit sapi, kambing, buaya, dan ular.
Teknik pembuatan kerajinan kulit disebut dengan nyamak.
Daerah penghasil kerajinan kulit ada di Magetan, Sidoarjo dan Garut.
Kerajinan kulit merupakan komoditas ekspor unggulan.
Barang-barang yang dihasilkan diantaranya:
- Sepatu
- Ikat pinggang
- Jaket
- Sarung tangan
- Tas
- Jaket
- Dompet dst
Kriya Bambu

Alasan penggunaan bambu adalah karena, bambu lebih lentur, mudah dibentuk dan mempunyai harga yang lebih murah dari kayu. Bambu dapat dibuat dengan teknik anyam dan pahat.
Hasil kerajinan bambu sangat banyak dan menyesuaikan kebutuhan setiap daerah.
- Macam-macam perabot dapur seperti tempeh dan tompo
- Vas bunga
- Pagar
- Tempat lilin
- Lampion
- Pagar
- Pigura
- Kandang burung
- Berbagai alat musik
- Dinding rumah dst
Sekian pembahasan seni rupa terapan lengkap dengan pengertian, sejarah fungsi dan contohnya. Semoga bermanfaat.
Jika ada tambahan silahkan tinggalkan jejak di komentar.
Terimakasih!